Pengendara Sepeda Motor Tewas Terseret Banjir di Cimahi, Warga Diingatkan Jangan Nekat
Seorang pengendara sepeda motor tewas setelah hanyut terseret banjir di Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa (21/4/2020). Warga diingatkan tidak nekat menerobos banjir beraliran deras yang sering menggenangi jalan tersebut.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
CIMAHI, KOMPAS — Seorang pengendara sepeda motor tewas setelah hanyut terseret banjir di Jalan Martanegara, Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa (21/4/2020). Warga diingatkan untuk tidak nekat menerobos banjir beraliran deras yang sering menggenangi jalan tersebut.
Korban beserta sepeda motornya hanyut terbawa banjir ke Sungai Ciputri. Jenazah korban ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi awal hanyut.
”Masyarakat yang melintasi lokasi tersebut agar berhati-hati atau berhenti jika terjadi banjir. Jangan nekat menerobos,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi Nanang, Selasa.
Banjir setinggi sekitar 0,5 meter menggenangi Jalan Martanegara sejak Selasa pagi karena hujan lebat yang mengguyur Kota Cimahi dan kawasan sekitarnya.
Banyak pengendara berhenti menunggu banjir surut. Namun, korban yang mengenakan jas hujan berwarna biru tetap melintas di sisi jalan yang berdekatan dengan sungai.
Karena aliran banjir cukup deras, korban tidak dapat menjaga keseimbangan sehingga terjatuh. Kemudian korban dan sepeda motornya terbawa banjir hanyut ke sungai.
Andri (33), warga Kota Cimahi, mengatakan, Jalan Martanegara merupakan kawasan langganan banjir saat musim hujan. Akhir Maret lalu, banjir setinggi 0,5 meter juga menggenangi lokasi tersebut.
Korban beserta sepeda motornya hanyut terbawa banjir ke Sungai Ciputri. Jenazah korban ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi awal hanyut
”Biasanya kalau banjir jarang pengendara sepeda motor berani melintas. Soalnya, arus cukup deras,” ujarnya.
Cepat surut
Menurut Andri, banjir di lokasi itu cukup cepat surut, tidak sampai berhari-hari. Namun, lokasinya rendah dan berada di dekat aliran sungai sehingga rentan banjir meskipun diguyur hujan hanya dalam waktu 1-2 jam.
Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandung, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat mengguyur kawasan Bandung Raya sejak Selasa pukul 01.00. Terdapat pembentukan awan cumulonimbus sejak pukul 00.40.
Curah hujan di Pos Hujan Sukajadi sebesar 23,4 milimeter. Lokasi ini merupakan pos hujan terdekat dari Cimahi.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandung, Muhamad Iid Mujtahidin, mengatakan, terdapat anomali suhu permukaan laut di perairan Jabar yang cenderung hangat sehingga masih berpeluang terjadi pembentukan awan konvektif potensial hujan. Selain itu, juga adanya daerah belokan angin (shearline) di Jabar bagian tengah, timur, dan selatan serta sirkulasi siklonik di Samudera Hindia.
Musim hujan di Bandung Raya belum berakhir sehingga banjir masih berpotensi terjadi. Musim peralihan ke kemarau diprediksi terjadi Mei hingga Juni.