Bandara Juanda Lakukan Sejumlah Efisiensi di Tengah Pandemi
Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jatim, mengurangi waktu operasional dan memindahkan semua penerbangan domestik ke Terminal I. Tujuannya, memaksimalkan alat produksi dan efisiensi di tengah pandemi.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur, mengurangi waktu operasional dan memindahkan seluruh penerbangan domestik ke terminal satu. Tujuannya, memaksimalkan alat produksi dan efisiensi kegiatan di tengah menurunnya jumlah penumpang akibat pandemi Covid-19.
General Manager Bandara Juanda Surabaya Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo mengatakan, waktu operasional hanya dari pukul 05.00-21.00. Sebelumnya, bandara tersibuk kedua setelah Soekarno-Hatta ini beroperasi pukul 05.00-23.00. ”Kebijakan baru ini berlaku mulai Rabu (22/4/2020) sampai dengan September. Setelah itu akan dievaluasi lagi,” ujar Heru Prasetyo, Senin (20/4).
Heru mengatakan, pihaknya telah menyosialisasikan perubahan waktu operasional pelayanan di bandara tersebut kepada seluruh pengguna jasa, terutama maskapai penerbangan. Selain itu, hal ini disampaikan juga kepada para pemangku kepentingan, seperti Otorita Bandara Wilayah III Surabaya dan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia, selaku pemandu dan pengatur lalu lintas udara.
Sosialisasi itu, kata Heru, amat penting sebab tujuh penerbangan terdampak pengurangan waktu itu. Tujuh penerbangan itu berangkat di atas pukul 21.00. Mereka adalah penerbangan Lion Air dan Batik Air tujuan Makassar, Sriwijaya Air tujuan Balikpapan, serta empat penerbangan dari Jakarta yang dilayani Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan Citilink.
Sosialisasi kepada pihak maskapai sudah dilakukan jauh hari dengan harapan mereka bisa melakukan penyesuaian sehingga realisasinya nanti bisa berjalan lancar. Titik paling krusialnya adalah proses penataan alur penumpang yang berangkat dan datang agar tidak terkendala.
”Calon penumpang supaya mengecek kembali jadwal keberangkatan ataupun kedatangan mereka di Bandara Juanda. Para penumpang bisa menghubungi maskapai masing-masing atau layanan pusat informasi bandara,” kata Heru.
Terpusat
Selain mengurangi waktu operasional, Bandara Juanda juga mengeluarkan kebijakan baru dengan memindahkan semua penerbangan domestik di Terminal 1. Sebelumnya, ada beberapa penerbangan domestik yang dilayani di Terminal 2, yakni Garuda Indonesia dan Air Asia.
Communication and Legal Section Head Bandara Juanda Surabaya Yuristo Ardhi Hanggoro menambahkan, pemindahan operasional penerbangan domestik ini untuk mengoptimalkan kinerja alat produksi. Sejak pandemi Covid-19, mayoritas maskapai telah menghentikan penerbangan internasional.
Penerbangan internasional yang masih beroperasi saat ini adalah yang menangani pelayanan kesehatan dan pemulangan pekerja migran Indonesia. Perusahaan di negara tempat mereka bekerja berhenti beroperasi akibat terdampak pandemi. Dengan situasi ini, pengelola bandara harus beradaptasi.
”Tujuannya, tidak hanya mengoptimalkan kinerja alat produksi dan efisiensi biaya operasional bandara, tetapi juga memaksimalkan pengawasan arus pesawat dan penumpang guna meminimalkan penyebaran virus korona galur baru,” ucap Yuristo.
Yuristo menambahkan, kebijakan lain yang diambil adalah mempersempit area pelayanan pengguna jasa bandara. Contohnya, di area keberangkatan Terminal 1 hanya dioperasikan gate 1 hingga gate 7. Padahal, sebelumnya beroperasi hingga 12 gate. Kendati demikian, pihaknya menjamin kualitas pelayanan tidak menurun.
Berdasarkan data kinerja operasional Bandara Juanda, selama triwulan I-2020, jumlah penumpang 3,6 juta orang atau turun 8,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebanyak 3,9 juta orang. Sementara itu, data pergerakan pesawat tercatat 31.000 pergerakan atau meningkat 4.05 persen dibandingkan dengan periode tahun lalu sebanyak 30.000 pergerakan.
Penurunan jumlah penumpang karena pandemi Covid-19 baru terjadi akhir Maret. Data kinerja selama April menunjukkan jumlah pergerakan pesawat ataupun penumpang turun signifikan. Hingga 18 April, penumpang di Bandara Juanda domestik dan internasional hanya 178.000 orang atau turun 73 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 683.000 orang.
”Adapun untuk pergerakan pesawat hanya 2.800 kali atau turun 51 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 5.800 kali,” ujar Yuristo.