432 Orang Kluster Gowa di Banyumas dan Purbalingga Jalani Uji Cepat
Warga di Banyumas dan Purbalingga yang masuk kluster Ijtima Ulama di Gowa, Sulawesi Selatan, menjalani tes cepat. Meski mulai banyak pasien yang sembuh, warga diminta tetap waspada memastikan rantai penularan terputus.
Oleh
Wilibrordus Megandika Wicaksono
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Sebanyak 432 orang di Banyumas dan Purbalingga, Jawa Tengah, yang masuk kluster kegiatan Ijtima Ulama Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan, akhir Maret lalu, menjalani rapid test Covid-19. Hal ini menindaklanjuti sejumlah temuan kasus positif terbaru di beberapa daerah yang ternyata punya riwayat kontak dengan para peserta kegiatan tersebut.
Bupati Banyumas Achmad Husein, di Purwokerto, menyampaikan, dinas kesehatan setempat telah melakukan rapit test (uji cepat) terhadap sedikitnya 320 orang yang mengikuti kegiatan Ijtima Ulama di Gowa.
”Dari kluster Gowa, hasilnya total 40 orang positif rapid test (reaktif). Mereka kemudian masuk dalam PDP (pasien dalam pengawasan),” tuturnya, Senin (20/4/2020).
Para pasien sudah dirawat di rumah sakit dan masih harus menunggu hasil pemeriksaan swab untuk memastikan apakah positif Covid-19 atau tidak.
Adapun di Purbalingga, pemerintah setempat juga melakukan rapid test terhadap 112 orang dari kluster Ijtima Ulama di Gowa. Dari jumlah itu, 25 hasil tes cepat menunjukkan hasil reaktif.
Sebelumnya, di Kota Magelang, Jawa Tengah, empat warga dinyatakan reaktif dari hasil uji cepat. Mereka berasal dari satu kampung dan sama-sama memiliki riwayat kontak dengan peserta Ijtima Ulama Dunia di Gowa. Pemerintah Kota Magelang pun kemudian menelusuri riwayat kontak warga yang pernah menjadi peserta Ijtima Ulama Dunia di Gowa tersebut.
Sembuh
Sementara itu, seorang pasien laki-laki usia 57 tahun di Purbalingga dan pasien perempuan usia 72 tahun di Banyumas dinyatakan sembuh dari Covid-19. Meski kabar baik tentang kesembuhan pasien terus muncul, masyarakat tetap diimbau waspada dan menjaga jarak untuk memastikan mata rantai penyebaran virus korona baru terputus.
Direktur RSUD Goetheng Taroenadibrata Purbalingga Nonot Mulyono, dalam siaran pers, menyampaikan, pasien berinisial WD asal Desa Karanggambas, Kecamatan Padamara, dinyatakan sembuh setelah melalui pemeriksaan swab ulang dengan hasil negatif.
”Pasien tersebut pada hari ini langsung diperbolehkan pulang ke desanya,” kata Nonot di Purbalingga.
Pasien diminta tidak melakukan kontak dengan orang lain dan disarankan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari terlebih dahulu guna mengurangi risiko.
Menurut Nonot, sebagai langkah preventif, pasien diminta tidak melakukan kontak dengan orang lain dan disarankan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari terlebih dahulu guna mengurangi risiko.
”Atas dasar dari dokter paru-paru, jangan dulu melakukan kontak dengan yang bersangkutan. Kami juga menyarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah,” ujarnya.
Nonot mengatakan, pasien tersebut dirawat selama 36 hari karena menunggu proses pemeriksaan swab di Yogyakarta.
Sementara dari Purwokerto, Banyumas, satu orang pasien perempuan berinisial W yang dirawat di RSUD Margono Soekarjo juga dinyatakan sembuh. Bupati Banyumas Achmad Husein menyampaikan, pasien yang sudah berusia lanjut ini dapat sembuh karena bersemangat, berserah diri pada Tuhan, serta mematuhi arahan dokter. ”Yang sepuh (lansia) bisa sembuh, semoga yang lain juga demikian,” ujar Husein.