Sebanyak 24 dari 92 awak KM Lambelu yang dinyatakan positif Covid-19, dievakuasi ke RSKD Dadi, Makassar. Ke 24 awak ini memiliki riwayat penyakit bawaan seperti asma dan jantung hingga harus ditangani tim medis
Oleh
RENY SRI AYU
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Sebanyak 24 dari 92 awak KM Lambelu yang positif Covid-19 dievakusi ke Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi, Makassar, Sulawesi Selatan. Evakuasi dilakukan karena kondisi ke-24 awak kapal ini memiliki riwayat penyakit bawaan, di antaranya asma dan jantung.
”Hari ini tim Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah mengevakuasi 24 orang ABK KM Lambelu dan Mitra PT Pelni yang selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Dadi, Makassar,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Laut, Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, Sirajuddin, Senin (20/4/2020).
Menurut Sirajuddin, evakusi dilakukan untuk memudahkan pemantauan dan penanganan oleh tim medis mengingat ke-24 awak kapal tersebut memiliki riwayat penyakit bawaan, seperti asma dan jantung.
Padahal, mereka datang ke Makassar dalam kondisi tidak ada penumpang dan hanya mereka yang kontak di atas kapal. Kami hanya melakukan pemeriksaan. Tidak masalah penanganannya dilakukan di sini, tapi kami meminta datanya tidak dimasukkan dalam data Sulsel. (Ichsan)
Adapun 68 awak lain yang positif tetap diisolasi di atas kapal. Begitu pun 59 awak yang negatif. Di kapal ini terdapat 151 awak dan 92 di antaranya dinyatakan positif berdasarkan hasil pemeriksaan swab yang dilakukan tim medis dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulsel.
Setelah sempat bersandar di area dermaga peti kemas,Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, kapal kini kembali berada di zona karantina di Selat Makassar, yakni sekitar 2 mil laut dari pelabuhan. Sebelumnya, kapal bersandar untuk proses pemeriksaan para awak dan juga pengisian air bersih dan suplai makanan.
Dikeluarkan dari data Sulsel
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari mengatakan sudah meminta kepada pusat agar data para awak yang positif Covid-19 dikeluarkan dari data Sulsel. Hal ini perlu segera dilakukan karena ini berdampak pada kewajiban penelusuran kontak-kontak para awak yang positif.
”Padahal, mereka datang ke Makassar dalam kondisi tidak ada penumpang dan hanya mereka yang kontak di atas kapal. Kami hanya melakukan pemeriksaan. Tidak masalah penanganannya dilakukan di sini, tapi kami meminta datanya tidak dimasukkan dalam data Sulsel,” kata Ichsan.
Saat ini, pemantauan seluruh awak dilakukan oleh gabungan tim Gugus Tugas Covid-19 Sulsel bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuham, Otoritas Pelabuhan, Pelni, dan pihak lainnya. Seluruh kebutuhan awak yang diisolasi disuplai dari Makassar.
Kapal Motor Lambelu tiba di Perairan Makassar pada Rabu (8/4/2020) malam. Sebelumnya, kapal sempat dilarang bersandar di Maumere, Nusa Tenggara Timur, berdasar pada informasi adanya awak kapal yang positif Covid-19. Kondisi ini juga membuat sebagian penumpang nekat melompat dari atas kapal.