Saat Para Pastor Mencipta dan Menyanyikan Lagu bagi Tenaga Medis
Banyak cara kreatif diciptakan untuk mendukung tenaga medis menghadapi Covid-19. Para pastor Keuskupan Purwokerto membuat video dan bernyanyi menghibur tenaga medis sekaligus mengajak umat berdonasi.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·4 menit baca
Belakangan, banyak kalangan masyarakat memberi dukungan dan apresiasi kepada para tenaga kesehatan yang berjuang penuh risiko di masa pandemi Covid-19. Dukungan fisik dan moral dicurahkan agar mereka tetap bersemangat.
Tak ketinggalan para pastor atau imam Katolik di Keuskupan Purwokerto, Jawa Tengah, yang menghibur para tenaga medis di garis terdepan lewat lagu berjudul ”Tuhan Tak ’kan Pernah Diam”. Lagu yang diciptakan Romo Fikalis Rendy Aktor Pr ini diluncurkan untuk memberi semangat tenaga medis dalam melayani sekaligus untuk menggalang donasi guna mendukung pelayanan kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Untuk menandai peluncuran program penggalangan dana ”Aksi Solidaritas Bersama Negeri” ini, Uskup Purwokerto Mgr Christophorus Tri Harsono bersama sejumlah romo atau pastor bernyanyi bersama. Dalam video berdurasi 4 menit 44 detik yang diedit oleh Joshua Eka Pramudya, yang juga mengaransemen lagu ini, Uskup bernyanyi bersama Romo Robertus Yeppy Emmanuelle, Agustinus Handi Setyanto, Florianus Bram Mahendra Siagian, Sheko Swandi Marlindo, FX Kristi Adi Prasetya, FX Handy Kristian Adi Putra, Martinus Maryoto, Stefanus Heri, serta Fikalis Rendy Aktor.
Berikut adalah narasi video serta syair dari lagu tersebut:
”Mencintai adalah hasratmu, mengabdi adalah pekerjaanmu. Senyum adalah busanamu. Lelah adalah doamu. Pada jiwamu ada kasih tak kunjung henti. Untukmu, pelayan kesehatan, pembela kehidupan dan semua insan pejuang. Untukmu, kami bernyanyi”.
Jangan takut, Tuhan kita ada. Memampukan yang kita rasa, bergandengan, kita berjuang. Tuhan takkan pernah diam.
”Saat kita gelisah. Pikir tak tentu arah. Seakan doa terasa sia-sia. Tak kunjung ada jawabnya. Mungkinkah ini Tuhan, tuaian dosa kami. Terimalah rasa sesal kami. Dan akhirilah semua ini. Jangan takut, Tuhan kita ada. Memampukan yang kita rasa. Bergandengan, kita berjuang. Tuhan takkan pernah diam”.
”Tuhan, aku rindu dalam kesederhanaan, tanpa kemeriahan, sapa-Mu. Lihat mereka bekerja, tak kenal waktu dan lelah. Melayani sepenuh hati. Demi jiwa yang selalu dicintai. Jangan takut. Tuhan kita ada. Memampukan yang kita rasa. Bergandengan, kita berjuang. Tuhan takkan pernah diam. Jangan takut, Tuhan kita ada. Memampukan yang kita rasa, bergandengan, kita berjuang. Tuhan takkan pernah diam”.
”Bergandengan kita berjuang, Tuhan takkan pernah diam. Tuhan takkan pernah diam. Takkan diam. Engkau harus semakin besar. Aku harus semakin kecil”.
Mengenai aksi yang digalang, Mgr Christophorus Tri Harsono mengatakan, pandemi Covid-19 ini mesti dihadapi bersama dengan penuh iman. ”Terutama untuk pejuang kemanusiaan, malaikat tanpa sayap, dan semuanya yang memiliki Tuhan dan kasih. Mari kita berjuang bersama, membantu bersama, dan bersyukur bersama,” tuturnya, di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (19/4/2020).
Ketua Karitas Keuskupan Purwokerto Romo Stefanus Heri menyampaikan, donasi yang digalang akan ditujukan kepada enam rumah sakit dan balai pengobatan di wilayah Keuskupan Purwokerto. ”Jumlah paramedis di enam rumah sakit tersebut ada 1.082 orang tenaga medis,” ujarnya.
Stefanus menambahkan, selain menyemangati para tenaga medis, aksi ini adalah bentuk keprihatinan Gereja dan para pastor terhadap pandemi ini. ”Harapannya adalah ada keterlibatan bersama, baik yang dilakukan Gereja, dalam hal ini para romo, maupun oleh umat,” ujarnya.
Sementara itu, Pastor Rendy menyampaikan, lagu berjudul ”Tuhan Tak ’kan Diam” ini dibuat selama sepekan dan lahir dari kegelisahan sebagian besar umat sampai kapan wabah Covid-19 ini berakhir. Harapannya, bagi para pendengar, khususnya para tenaga medis, alunan lagu ini bisa memberi peneguhan dan dukungan bahwa mereka tidak berjuang sendirian.
”Kami para imam projo (keuskupan) terus mendoakan, menyapa semampu yang kami bisa, dan menggalang donasi untuk kebutuhan APD lewat berbagai cara. Banyak umat yang dengan kemurahan hatinya rela berbagi dan bersolidaritas demi situasi ini segera membaik. Kami percaya Tuhan tak akan diam. Tangan-Nya selalu bekerja untuk anak-anak-Nya,” papar Rendy.
Harapannya, bagi para pendengar, khususnya para tenaga medis, alunan lagu ini bisa memberi peneguhan dan dukungan bahwa mereka tidak berjuang sendirian.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Banyumas Noegroho Harbani menuturkan, atas nama IDI Cabang Banyumas, pihaknya mengucapkan terima kasih atas semangat dan doa yang telah diberikan para imam.
”Terima kasih atas semua support dan donasi yang sudah diberikan kepada kami dari semua pihak dan kalangan, baik pribadi maupun organisasi, yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu. Semoga kita selalu diberikan kesehatan, kemudahan, dan perlindungan dari Maha Pencipta. Amin,” kata Noegroho.