Kasus Positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat Bertambah Jadi 72 Kasus
Jumlah kasus positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat terus bertambah. Penambahan kasus di daerah itu didominasi oleh pasien yang masuk dalam kelompok penyebaran atau kluster Gowa.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Jumlah kasus positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat terus bertambah. Pada Minggu (19/4/2020) malam, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB mengumumkan penambahan 11 kasus baru sehingga totalnya menjadi 72 kasus positif. Kluster Gowa menjadi kelompok penularan terbanyak.
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Ariadi di Mataram mengatakan, 11 kasus positif baru itu tersebar di empat wilayah, yakni Sumbawa 3 kasus, Sumbawa Barat 1 kasus, Lombok Timur 1 kasus, dan Lombok Tengah 6 kasus.
Dari 11 kasus positif baru itu, 10 di antaranya pernah memiliki riwayat perjalanan ke Gowa, Sulawesi Selatan. Satu pasien lain memiliki riwayat perjalanan ke Madura, Jawa Timur.
Berdasarkan catatan Kompas, kluster Gowa menjadi kelompok penularan Covid-19 terbanyak di Nusa Tenggara Barat. Dengan penambahan sepuluh kasus baru, total kasus dari kluster itu mencapai 38 orang. Dua di antaranya meninggal dunia.
Selain itu, ada tujuh kluster lain, yakni kluster Bogor, Jakarta, Sukabumi, Bali, luar negeri/kapal pesiar, Madura, dan transmisi lokal.
Kluster Gowa menjadi kelompok penularan Covid-19 terbanyak di Nusa Tenggara Barat.
Pemerintah Provinsi NTB, kata Gita, terus menelusuri riwayat kontak para pasien positif. Hal itu untuk mencegah penularan. Selain itu, mereka juga mengidentifikasi populasi yang berisiko dengan sistem tes cepat.
Populasi berisiko yang mengikuti tes cepat adalah tenaga kesehatan, orang dalam pemantauan (ODP), orang tanpa gejala (OTG), serta pelaku perjalanan tanpa gejala (PPTG), terutama yang pernah ke Gowa.
Menurut Gita, dari hasil pemeriksaan terhadap 387 tenaga kesehatan, 8 orang (2,1 persen) reaktif. Sementara dari 815 ODP/OTG diperiksa, 52 orang (6,4 persen) reaktif. Dari 1.078 PPTG perjalanan Gowa, sebanyak 273 orang (25,3 persen) reaktif. Adapun untuk PPTG ke Bogor, dari 7 orang yang diperiksa, 2 orang (28,6 persen) reaktif.
”Semua orang dengan hasil rapid test reaktif akan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab. Itu merupakan standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19,” kata Gita.
Empat meninggal
Menurut Gita, pasien sembuh Covid-19 di NTB hingga hari ini mencapai 11 orang. Sementara yang meninggal dunia sebanyak 4 orang.
Pasien yang meninggal adalah SY (63), laki-laki asal Kecamatan Labangka, Sumbawa. Ia meninggal pada Sabtu (18/4) setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) HL Manambai Abdulkadir Sumbawa. Pasien positif ke-65 itu memiliki riwayat perjalan ke Gowa.
Pasien lain yang meninggal adalah UI (83) asal Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, Kamis (16/4). UI juga mempunyai riwayat perjalan ke Gowa. Ia terkonfirmasi positif pada Sabtu kemarin. UI menjadi pasien positif Covid-19 ke-61 di NTB.
Selain UI, pasien lain yang meninggal adalah J (55), asal Kota Mataram. Pasien ke-5 itu meninggal pada Sabtu (27/3). Ia memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta. Selain itu, ada YRW (55) yang juga berasal dari Mataram meninggal pada 9 April lalu. YRW tertular Covid-19 karena memiliki riwayat kontak dengan pasien nomor 4 berinisial YT (46).
Sejauh ini, Pemerintah Provinsi NTB belum mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Meski demikian, daerah-daerah yang telah terpapar sudah melakukan berbagai langkah pencegahan penularan.
Kota Mataram, misalnya, telah memberlakukan jam malam mulai pukul 20.00 Wita hingga pukul 06.00 Wita untuk area publik. Menurut Wali Kota Mataram Ahyar Abduh, jam malam dilakukan dengan pemadaman lampu jalan utama di Kota Mataram, penutupan ruang terbuka hijau, dan larangan berkumpul di tempat umum.