Kesembuhan Pasien Covid-19 Berusia Lanjut di Maluku Bangkitkan Harapan
Kesembuhan pasien berusia lanjut dari penyakit Covid-19 menumbuhkan harapan warga Kota Ambon, Maluku, Sabtu (18/4/2020). Namun, anjuran agar mewaspadai penularan penyakit ini harus terus disampaikan.
Oleh
FRANS PATI HERIN
·2 menit baca
AMBON, KOMPAS — Kesembuhan pasien berusia lanjut dari penyakit Covid-19 menumbuhkan harapan warga Kota Ambon, Maluku, Sabtu (18/4/2020). Namun, anjuran untuk terus waspada terhadap penularan penyakit ini harus terus disampaikan kepada semua pihak.
Kabar kesembuhan itu menjadi perbincangan hangat di Kota Ambon. Pasien itu adalah perempuan berusia 74 tahun. Dia terdata sebagai pasien nomor 02. Sebelumnya, banyak rumor menyebutkan bahwa penyakit Covid-19, khususnya ketika menyerang orang berusia lanjut, bakal sulit disembuhkan.
”Kabar kesembuhan ini membuat kita semua semakin semangat. Kita bisa mengalahkan virus ini. Jaga jarak, kebersihan, dan kekebalan tubuh,” kata Mey (73), warga Kelurahan Karang Panjang, Ambon, Sabtu.
Kini, Mey dan warga lain penasaran dengan perawatan yang diberikan pada pasien 02 itu. Bahkan, warga ingin mendengarnya langsung dari pasien yang dirawat di Rumah Sakit TNI AD dr Latumeten.
Akan tetapi, hingga Sabtu malam, Kompas belum berhasil menemuinya. Hampir semua anggota keluarga pasien itu juga dikarantina sehingga tidak bisa ditemui. Keluarga pasien kini tengah menunggu hasil pemeriksaan usap (swab) dan berstatus orang dalam pemantauan.
Kepala Dinas Kesehatan Maluku Meikyal Pontoh mengatakan, pasien sudah pulang ke kediamannya di Kelurahan Batu Meja. Pasien tidak berkenan memberi keterangan kepada media.
Salah satu alasannya, pasien sempat disebutkan meninggal, satu hari setelah dinyatakan positif, oleh media daring di Ambon. Media daring tersebut kemudian meminta maaf dan menghapus artikel itu.
Pontoh mengapresiasi kerja keras petugas medis yang ikut berjuang menyembuhkan pasien yang tersebar di beberapa rumah sakit. Selain tidak memiliki penyakit bawaan yang berat, pasien berusia lanjut itu juga mendapat pelayanan optimal, baik obat-obatan maupun makanan. ”Paling penting juga adalah psikologis pasien tidak tertekan,” katanya.
Selain tidak memiliki penyakit bawaan yang berat, pasien berusia lanjut itu juga mendapat pelayanan optimal, baik obat-obatan maupun makanan.
Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan, kesembuhan itu merupakan kabar gembira bagi masyarakat Maluku. Ia kembali mengingatkan masyarakat untuk menaati anjuran pemerintah, seperti jaga jarak, mengenakan masker, dan rajin mencuci tangan. Masyarakat juga diminta tetap tinggal di rumah demi memutus rantai penularan.
Hingga Sabtu malam, total pasien positif korona di Maluku menjadi 17 dan tujuh orang di antaranya dinyatakan sembuh. Adapun, pasien dalam perawatan sebanyak tujuh orang dan orang dalam pemantauan 105 orang. Hampir semua pasien merupakan pelaku perjalanan. Pasien tersebar di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Buru Selatan.
Sejak Jumat (17/4/2020), akses pelaku perjalanan ke Maluku dibatasi. Kapal yang melayari rute di Maluku dilarang mengangkut penumpang. Kebijakan ini diambil untuk mencegah warga bepergian di tengah pandemi Covid-19. Larangan ini akan berlaku selama dua pekan dan berpeluang diperpanjang jika Covid-19 semakin meluas.