Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Sulteng Terus Bertambah
Kasus positif Covid-19 di Sulteng terus bertambah dari sebelumnya 22 kasus kini menjadi 24 kasus. Pemerintah mengklaim siap menghadapi makin meningkatnya kasus, baik dari sisi fasilitas kesehatan maupun tenaga kesehatan,
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Sulawesi Tengah terus bertambah. Dari sebelumnya 22 orang, per Sabtu (18/4/2020) menjadi 24 orang. Warga dinilai tak taat terhadap berbagai bentuk imbauan pemerintah, termasuk berdiam di rumah, memakai masker, dan menghindari kerumunan.
Pusat Data dan Informasi Covid-19 Sulteng mencatat ada tambahan dua pasien positif Covid-19. Mereka berasal dari Kota Palu dan Kabupaten Kabupaten Buol. Keduanya dirawat di rumah sakit di dua daerah itu. ”Data hari ini, ada tambahan dua pasien postif Covid-19. Total saat ini di Sulteng ada 24 orang dengan kasus Covid-19,” kata juru bicara Pusdatin Covid-19 Sulteng, Haris Kariming, di Palu, Sulteng, Sabtu.
Tambahan dua pasien tersebut sebenarnya sudah masuk dalam tabulasi data Gugus Tugas Nasional pada Jumat (17/4/2020), tetapi Pusdatin Sulteng belum menerima hasil laporan uji sampel pada Jumat. Tim baru menerima hasilnya pada Sabtu ini.
”Kebanyakan pasien dirawat di dua rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Kota Palu. Hal sama juga berlaku untuk pasien dalam pengawasan yang berjumlah 30 orang,” katanya.
Dari 24 kasus konfirmasi tersebut, tiga orang meninggal masing-masing pada akhir Maret, awal April, dan pertengahan bulan ini. Dua orang meninggal dalam perawatan di RSU Anatapura, Palu, satu lagi saat dirawat di RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan. Dengan kematian itu, tingkat mortalitas Covid-19 di Sulteng 12,5 persen, jauh di atas rata-rata nasional yang sekitar 8 persen.
Masih banyak yang berkerumun lebih dari dua orang di pinggir-pinggir jalan. Banyak warga yang tak memakai masker saat keluar dari rumah. Masih banyak sekali yang berkeliaran. (Jumriani Yunus)
Dengan tambahan dua pasien tersebut, kasus Covid-19 sudah menyebar ke lebih dari separuh wilayah di Sulteng, yakni di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala, Parigi Moutong, Poso Morowali, Morowali Utara, dan Buol. Tinggal lima dari 13 kabupaten dan kota yang belum melaporkan kasus Covid-19, yakni Tolitoli, Tojo Una-Una, Banggai, Banggai Laut, dan Banggai Kepulauan.
Secara terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulteng Jumriani Yunus menyatakan, terus meningkatnya jumlah kasus menunjukkan belum disiplinnya warga terhadap imbauan dari pemerintah. ”Masih banyak yang berkerumun lebih dari dua orang di pinggir-pinggir jalan. Banyak warga yang tak memakai masker saat keluar dari rumah. Masih banyak sekali yang berkeliaran,” katanya.
Pantauan di lapangan mengonfirmasi hal itu. Banyak pengendara sepeda motor, orang-orang yang berbelanja, dan penjual di pasar tak memakai masker. Terlihat juga banyak orang berkumpul di halaman rumah dengan bermain dadu atau permainan semacamnya.
Ia meminta warga untuk disiplin menjaga jarak sosial dan fisik. Penularan Covid-19 bisa dihentikan dengan kedisiplinan jaga jarak dan pemakaian pelindung diri, seperti masker.
Jumriani mengingatkan situasi Covid-19 bisa lebih buruk karena khusus di Kota Palu penularan penyakit sudah terjadi secara lokal (transmisi lokal). Penyakit yang awalnya dibawa oleh orang yang bepergian ke kota yang terpapar Covid-19 kini menyebar dari orang ke orang di Palu.
Terkait dengan berbagai informasi yang menyebutkan sekitar 40 warga Kabupaten Buol terinfeksi Covid-19 dalam dua hari terakhir, Jumriani mengatakan hasil itu baru sebatas tes cepat (rapid test). Kepastiannya tetap menunggu hasil pemeriksaan sampel usap tenggorakan (swab) di laboratorium di Makassar, Sulsel.
Mereka saat ini telah dikarantina di satu tempat oleh Pemerintah Buol. Mereka disebutkan pernah mengikuti kegiatan keagamaan di Kabupaten Gowa, Sulsel pada pertengahan Maret yang kegiatannya batal dilaksanakan, tetapi banyak orang telanjur berkumpul.
Fasilitas kesehatan
Mengingat terus meningkatnya kasus Covid-19 di Sulteng, Kepala Dinas Kesehatan Sulteng Reny Lamadjido memastikan pemerintah siap. Saat ini sebanyak 22 dari 39 rumah sakit di Sulteng terlibat dalam penanganan Covid-19. Rumah sakit tersebut tersebar di 13 kota dan kabupaten. Jumlah tempat tidur 187 unit dengan ventilator 86 unit.