Mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret Salah Satu Pasien Positif Covid-19
Universitas Negeri Sebelas Maret membenarkan seorang mahasiswanya merupakan salah satu pasien positif Covid-19. Mahasiswa itu mengalami gejala Covid-19 setelah melakukan perjalanan dari Jakarta.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SOLO, KOMPAS — Universitas Negeri Sebelas Maret membenarkan seorang mahasiswanya merupakan salah satu pasien positif Covid-19. Mahasiswa itu mengalami gejala Covid-19 setelah melakukan perjalanan dari Jakarta. Saat ini, mahasiswa itu masih dirawat di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
”Menanggapi beredarnya pemberitaan yang awalnya bersumber dari penjelasan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo mengenai adanya mahasiswa UNS (Universitas Negeri Sebelas Maret) yang dinyatakan positif Covid-19, kami menyampaikan bahwa itu benar,” kata Rektor UNS Jamal Wiwoho, dalam jumpa pers daring, Jumat (17/4/2020).
Mahasiswa itu dirawat di Rumah Sakit UNS, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, sejak Sabtu (4/4/2020). Adapun hasil tes yang menyatakan mahasiswa itu positif Covid-19 keluar pada Minggu (12/4/2020). Dengan temuan itu, RS UNS langsung berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kota Solo.
Menanggapi beredarnya pemberitaan yang awalnya bersumber dari penjelasan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo mengenai adanya mahasiswa UNS yang dinyatakan positif Covid-19, kami menyampaikan bahwa itu benar. (Jamal Wiwoho)
Ketua Tim Medis Rumah Sakit UNS Reviono menjelaskan, mahasiswa itu sempat pulang ke tempat asalnya, yaitu Jakarta, karena ada saudaranya yang meninggal. Gejala Covid-19 dialami sewaktu kembali ke Solo. Mahasiswa itu merasakan demam dan mual sehingga dilakukan pemeriksaan usap (swab) kepadanya.
”Yang bersangkutan sudah paham sehingga ketika muncul gejala langsung periksa. Hal ini bisa meminimalkan penyebaran Covid-19,” kata Reviono.
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Rumah Sakit UNS Tonang Dwi Ardyanto menuturkan, saat ini, kondisi mahasiswa tersebut terus membaik. Jumat ini merupakan hari ke-13 mahasiswa itu dirawat di rumah sakit. Masih ada dua kali tes usap lagi yang harus ditempuh mahasiswa itu. Harapannya, hasil tes yang keluar menunjukkan bahwa mahasiswa itu negatif Covid-19.
”Kami berharap agar mahasiswa itu segera negatif. Nanti, kalau sudah terpenuhi prosedur pemeriksaan dua kali hasil negatif. Kami akan segera pulangkan,” ucap Tonang.
Terkait pencegahan Covid-19, UNS telah proaktif mendukung program pencegahan dan pengendalian Covid-19. Salah satunya dengan memberlakukan kuliah daring sejak ada penetapan Kejadian Luar Biasa Covid-19 di Solo, Jawa Tengah.
Membatasi pintu masuk
Penerapan protokol pencegahan Covid-19 juga dilakukan dengan membatasi pintu masuk ke perguruan tinggi tersebut hanya lewat pintu masuk utama. Pihak yang hendak memasuki kompleks kampus akan diperiksa suhu tubuhnya. Jumlah karyawan yang datang ke kampus juga dibatasi dengan sistem piket.
”Selain itu, bagi seluruh sivitas akademika UNS, baik mahasiswa, dosen, maupun karyawan, yang merasa mengalami gejala Covid-19 agar segera memeriksakan diri. Pemeriksaan bisa dilakukan di Rumah Sakit UNS,” kata Jamal.
Direktur Rumah Sakit UNS Hartono mengungkapkan, saat ini, rumah sakit tersebut baru memiliki dua ruang solasi. Keduanya sudah digunakan. Satu ruangan untuk pasien positif Covid-19, sedangkan satu ruangan lainnya digunakan pasien dalam pengawasan. Namun, rumah sakit tersebut sedang berupaya menambah jumlah kapasitas pasien.
”Hari ini, kami dapat SK Gubernur (Jawa Tengah) sebagai rumah sakit rujukan lini kedua. Kami sudah mempersiapkan, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa menambah bed. Target kami, Senin depan, lantai lima sudah bisa beroperasi. Kira-kira bisa menampung 42 tempat tidur untuk pasien Covid-19,” kata Hartono.
Selain itu, Hartono menyampaikan, pihaknya juga sudah mengoperasikan 1 alat tes polymerase chain reaction (PCR). Satu alat punya kemampuan untuk menguji 50 sampel per hari. Ia menargetkan agar pekan depan bisa mengoperasikan dua alat tes PCR sehingga bisa menguci sekitar 100 sampel per hari.