Rencana PSBB di Makassar Didahului Sosialisasi dan Uji Coba
Gubernur meminta sosialisasi dan uji coba dilakukan sebelum pelaksanaan PSBB. Selama masa sosialisasi dan uji coba, persiapan logistik harus dituntaskan agar tidak menimbulkan kerawanan sosial.
Oleh
RENY SRI AYU
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Penerapan pembatasan sosial berskala besar di Makassar tak akan dilakukan serta-merta, tetapi didahului sosialisasi dan uji coba. Masa sosialisasi dan uji coba ini akan dimanfaatkan untuk mempersiapkan logistik bagi warga.
Hal ini dikatakan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah di Makassar, Jumat (17/4/2020). Sebelumya, Nurdin memimpin rapat bersama para pejabat Kota Makassar dan tim Gugus Tugas Covid-19 Sulsel. Rapat ini di antaranya membahas persiapan pelaksanaan PSBB Kota Makassar.
”Tidak akan diberlakukan jika tidak siap betul. Makannya, sosialisasi harus jalan agar warga paham betul. Sosialisasi menurut rencana berlangsung empat hari dan uji coba tiga hari. Jadi, seminggu. Sebab, yang dikhawatirkan adalah kerawanan sosial,” kata Nurdin.
Nurdin mengatakan, sebelum PSBB diterapkan, berbagai persiapan, terutama logistik, haris dituntaskan. Untuk soal ini, pemerintah tingkat RT dan RW menjadi garda terdepan.
Tidak akan diberlakukan jika tidak siap betul. Makannya, sosialisasi harus jalan agar warga paham betul. Sosialisasi menurut rencana berlangsung empat hari dan uji coba tiga hari. Jadi, seminggu. Sebab, yang dikhawatirkan adalah kerawanan sosial.
”Karena RT dan RW yang paling paham kondisi episentrum. Mereka yang paling tahu terutama eksentrik penyebaran. Yang kami inginkan adalah membatasi dari daerah terkecil. Ini risikonya paling rendah dan biayanya murah. Kami ingin PSBB berjalan tanpa menimbulkan kerawanan sosial. Makanya, semua harus disiapkan dengan baik,” tuturnya.
Rencana penerapan PSBB disambut gembira sebagian warga Makassar. Banyak yang berharap PSBB bisa benar-benar dipatuhi dan menjadi awal memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
”Mestinya sejak kemarin. Namun, syukur sekarang pemerintah sudah memutuskan akan melaksanakan. Jujur saya khawatir melihat orang-orang yang masih ramai keluar dan tidak mengindahkan imbauan tinggal di rumah. Semoga PSBB ini betul-betul dipatuhi supaya bisa keluar dari pandemi ini,” kata M Rahman (48), warga Kelurahan Mappala, Kecamatan Rappocini.
Dapur lapangan
Terkait persiapan pelaksanaan PSBB, pihak Brimob Polda Sulsel bekerja sama dengan aparat TNI Kodam XIV/Hasanuddin membuat dapur lapangan. Nantinya dapur lapangan ini akan menyiapkan makanan siap saji bagi warga terdampak Covid-19 selama pelaksanaan PSBB.
Wakil Komandan Satuan Brimob Polda Sulsel Ajun Komisaris Besar Muh Fachry mengatakan, pihaknya telah menyiapkan empat dapur lapangan di Sulsel, dua di antaranya di Makassar, satu di Mako Brimob Batalion B Parepare, dan satunya lagi di Mako Brimob Batalion C di Kabupaten Bone.
”Di dapur lapangan, nantinya anggota menyiapkan makanan untuk warga yang terdampak korona selama pelaksanaan PSBB,” katanya.