Polisi di Pemalang Dilatih Memulasara Jenazah Pasien Covid-19
Sejumlah polisi dilatih untuk memulasara jenazah pasien Covid-19. Hal itu dilakukan agar polisi memiliki keterampilan untuk membantu petugas medis dalam mengurus jenazah pasien Covid-19.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
PEMALANG, KOMPAS — Sejumlah anggota Kepolisian Resor Pemalang, Jawa Tengah dilatih cara memulasara jenazah pasien Covid-19. Hal ini dilakukan agar polisi siap membantu tenaga medis dalam mengurus jenazah pasien Covid-19, termasuk mengantisipasi risiko penolakan masyarakat.
Belakangan, reaksi penolakan terhadap pemakaman pasien Covid-19 terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Jateng. Sebagai langkah antisipasi, sebanyak 30 polisi dilatih memulasara jenazah pasien Covid-19. Latihan tersebut meliputi, cara memindahkan jenazah pasien dari tempat tidur, memandikan jenazah, membungkus jenazah menggunakan plastik, memasukkan jenazah ke dalam peti, hingga menguburkan jenazah.
”Kami mengundang tenaga medis untuk mengajarkan cara memulasara jenazah sesuai dengan protokol kesehatan. Sehingga, saat ada situasi mendesak, polisi bisa turut membantu tenaga medis untuk memakamkan pasien Covid-19,” kata Kepala Kepolisian Resor Pemalang Ajun Komisaris Besar Edy Suranta Sitepu, Jumat (17/4/2020).
Dalam pelatihan tersebut, polisi juga diberi tahu terkait fungsi alat-alat perlindungan diri yang perlu dipakai untuk memulasara jenazah. Hal itu dilakukan untuk menekan risiko penularan terhadap polisi yang ikut memakamkan jenazah pasien Covid-19.
Pelatihan serupa juga akan digelar oleh Polres Tegal Kota dalam waktu dekat. Sedikitnya 10 anggota Polres Tegal akan ditugaskan untuk mengikuti pelatihan bersama dengan tenaga medis yang terampil.
Polisi juga diberi tahu terkait fungsi alat-alat perlindungan diri yang perlu dipakai untuk memulasara jenazah.
Menurut Kepala Polres Tegal Kota Ajun Komisaris Besar Siti Rondijah, Kepala Kepolisian Daerah Jateng sudah menginstruksikan semua polres untuk menyiapkan tim yang siap ditugaskan untuk memulasara jenazah. Setiap polres harus memiliki minimal satu tim pemulasara jenazah untuk membantu tenaga medis.
”Kami tidak berharap di Kota Tegal ada penolakan pemakaman jenazah. Namun, sebagai langkah antisipasi, kami akan menyiapkan satu tim yang akan memastikan setiap pemakaman pasien Covid-19 berjalan lancar tanpa hambatan,” ujar Siti.
Tidak hanya membantu tenaga medis dalam memakamkan pasien Covid-19, Polres Tegal juga memberikan bantuan kepada para analis laboratorium di Kota Tegal, Jumat siang. Bantuan yang diberikan berupa paket makanan ringan, paket sarana membersihkan diri, dan paket alat perlindungan diri seperti, sarung tangan, masker, dan pakaian hazmat.
Tidak hanya membantu tenaga medis dalam memakamkan pasien Covid-19, Polres Tegal juga memberikan bantuan kepada para analis laboratorium di Kota Tegal.
Dapur umum
Sementara itu, di Kota Pekalongan, Batalyon B Pelopor Satuan Korps Brimob Polda Jateng mendirikan dapur umum di halaman Museum Batik Kota Pekalongan. Dapur umum tersebut menyuplai makanan kepada tukang ojek, tukang becak, tukang parkir dan warga sekitar.
”Hari ini kami membantu Satuan Korps Brimob Polda Jateng memasak dan membagikan sebanyak 500 nasi kotak kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Hal ini dilakukan untuk meringankan beban masyarakat,” kata Kapolres Pekalongan Kota Ajun Komisaris Besar Egy Andrian Suez dalam keterangannya, Jumat malam.
Sebagai bentuk dukungan, Polres Pekalongan Kota juga memberikan bantuan berupa beras dan ikan asin kepada dapur umum tersebut.