Seorang pendaki Gunung Buthak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang hilang sejak Jumat pekan lalu akhirnya ditemukan meninggal dunia.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Upaya pencarian terhadap Jhopi Pranata (23), pendaki yang hilang di Gunung Buthak sejak Jumat (10/4/2020), telah membuahkan hasil. Tim SAR gabungan menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia, Rabu (15/4) siang.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Batu Agung Sedayu, Rabu malam, mengatakan, jenazah korban saat ini sudah tiba di rumah duka di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Batu. ”Jenazahnya tiba Rabu petang tadi setelah dievakuasi sekitar 3-4 jam dari lokasi ditemukan,” ujarnya.
Agung Sedayu hingga kini belum bisa memastikan kronologi dan detail penemuan jenazah Jhopi. Dihubungi secara terpisah, Koordinator Badan SAR Surabaya Satrio Nuridanto mengatakan, korban ditemukan pada koordinat 7 derajat 56 menit. Sebelumnya, pencarian terhadap korban sudah dilakukan sejak Jhopi hilang. Pencarian tidak hanya dilakukan oleh rekan sesama pendaki, tetapi juga oleh tim SAR gabungan.
Beberapa Kawasan yang disisir antara lain jalur dari Princi di Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, menuju Pos 3 dan jalur Pos Pantau Gunung Panderman menuju ke Pos 3.
Seperti diketahui, korban bersama 16 rekannya berangkat menuju Gunung Buthak, Jumat pagi. Sekitar pukul 19.00, rombongan tiba di Pos 3 dekat Sungai Ampuh untuk beristirahat. Saat hendak melanjutkan perjalanan, Jhopi tiba-tiba memisahkan diri dari rombongan tanpa diketahui alasannya. Korban berlari turun, keluar jalur pendakian, dan melompat ke semak-semak.
Disinggung alasan Jhopi memisahkan diri, Satrio mengaku belum tahu pasti penyebabnya. ”Menurut informasi yang kami terima, saat di lokasi, dia banyak pikiran. Diam tidak berbicara dengan teman-temannya. Tiba-tiba dia lari meninggalkan rombongan. Mungkin ada faktor X (kesurupan),” kata Satrio saat ditemui di posko pencarian Parangtejo, Princi, Selasa siang.