Keberhasilan PSBB di Bodebek Bergantung pada Kedisiplinan Warga
Pembatasan sosial berskala besar atau PSBB mulai diterapkan di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek), Rabu (15/4/2020). Keberhasilan mengurangi penyebaran Covid-19 bergantung pada kedisiplinan warga menaatinya.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pembatasan sosial berskala besar atau PSBB mulai diterapkan di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek), Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). Keberhasilan mengurangi penyebaran Covid-19 bergantung pada kedisiplinan warga menaatinya.
Hari pertama pelaksanaan PSBB di Bodebek belum berjalan optimal. Wilayah itu meliputi Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi. Masih ada warga beraktivitas di luar rumah tanpa menggunakan masker.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Daud Achmad meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan selama PSBB. ”Sepanjang PSBB berjalan disiplin, proyeksinya seharusnya angka penyebaran Covid-19 bisa berkurang hingga 50 persen,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (15/4/20).
Hingga Rabu pukul 18.13, kasus positif Covid-19 di Jabar berjumlah 540 orang. Sebanyak 23 pasien sembuh dan 52 pasien meninggal.
Total pasien dalam proses pengawasan 1.430 orang. Sementara 12.878 orang masih dalam proses pemantauan.
Menurut Daud, PSBB membuat kendaraan yang masuk ke wilayah Bodebek berkurang. Dia mencontohkan volume kendaraan dari Jakarta menuju Bogor dan sebaliknya melalui Gerbang Tol Ciawi menurun hingga 50 persen.
Hingga Rabu pukul 18.13, kasus positif Covid-19 di Jabar berjumlah 540 orang. Sebanyak 23 pasien sembuh dan 52 pasien meninggal
Daud berharap, masyarakat mematuhi imbauan pemerintah untuk beraktivitas di rumah. Jika harus keluar rumah karena kebutuhan mendesak, warga diwajibkan menggunakan masker dan menjaga jarak.
”Cuci tangan menggunakan sabun dan konsumsi makanan bergizi. Kalau tidak disiplin, semua yang kita upayakan tidak akan berjalan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Selain di Bodebek, PSBB juga akan diusulkan di kawasan Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang. Usulan akan diajukan pekan ini dan diharapkan dapat diterapkan akhir pada akhir April.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menilai, di daerahnya sudah layak diberlakukan PSBB karena jumlah kasus positif Covid-19 meningkat setiap hari. Jumlah kasus positif di kota itu berjumlah 91 orang. Namun, penerapan PSBB ini tidak akan berjalan efektif jika hanya dilakukan Kota Bandung sendiri, tetapi juga harus melibatkan kabupaten/kota di wilayah Bandung Raya.
Rumah Sakit Rujukan Ditambah
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, Pemprov Jabar menambah 71 rumah sakit (RS) rujukan. Dengan begitu, total RS rujukan di provinsi itu menjadi 105 RS.
Sejumlah pemerintah kabupaten/kota di Jabar juga mengalihfungsikan gedung, stadion, dan fasilitas lainnya sebagai ruang perawatan dan isolasi.
Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani menyebutkan, Pemerintah Kota Bekasi menyiapkan wisma haji yang memiliki 250 kamar serta Stadion Patriot Chandrabhaga dengan kapasitas 100 tempat tidur sebagai ruang perawatan dan isolasi.
Pemkot Depok juga menyiapkan RS Universitas Indonesia dan Asrama President University. Pemkab Bandung menambah kapasitas ruang ICU dan isolasi RS Soreang untuk pasien dalam pengawasan serta menjadikan balai latihan kerja sebagai tempat isolasi mandiri dengan kapasitas 50-60 tempat tidur.
Berli mengatakan, Pemprov Jabar sedang melengkapi alat kesehatan dan fasilitas pendukung di 71 RS rujukan itu. ”Kami memerlukan waktu dua minggu untuk memastikan kesiapannya,” ujarnya.