Seorang warga Sumatera Selatan asal Ogan Komering Ilir terkonfirmasi positif Covid-19. Dia memiliki riwayat perjalanan ke India dan Jakarta. Total warga Sumsel yang terjangkit Covid-19 mencapai 19 orang.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Sumatera Selatan bertambah. Pasien tersebut berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ilir dan memiliki riwayat perjalanan ke India serta Jakarta. Kini, yang bersangkutan dirawat di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan, Nur Purwoko Widodo, Selasa (14/4/2020). Dia mengatakan, pasien yang terkonfirmasi positif tersebut berjenis kelamin laki-laki berusia 48 tahun. ”Ini merupakan kasus impor karena pasien memiliki riwayat perjalanan ke India dan Jakarta,” ungkapnya.
Namun, dia menyangkal, ini merupakan satu dari enam tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru datang ke Sumsel, Senin (13/4). Saat ini, pasien tersebut menjalani perawatan di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang. Dengan penambahan ini, total warga Sumsel yang terjangkit Covid-19 berjumlah 19 orang, 2 orang meninggal dan 3 di antaranya sembuh.
Nur mengatakan, hingga kini, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Sumsel mencapai 2.196 orang. Sebanyak 1.591 orang di antaranya sudah selesai dipantau dan 605 orang masih dalam pemantauan. Adapun pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 77 orang, di mana 51 orang hasil tesnya sudah negatif dan diperbolehkan pulang. Adapun 26 orang lainnya masih dalam proses pengawasan.
Nur mengungkapkan, sebanyak 215 spesimen sudah dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang, dengan 19 spesimen di antaranya positif Covid-19. Selain itu, terdapat 89 spesimen negatif Covid-19 dan 107 spesimen lainnya masih dalam proses pemeriksaan.
Kepala Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Yusri mengatakan, selain memantau para pasien yang sudah terkonfirmasi positif, pihaknya juga menunggu hasil uji usap seorang santri Pesantren Gontor yang baru datang dari Jawa Timur dan seorang PDP yang meninggal di Kabupaten Musi Rawas Utara. Diketahui, PDP yang meninggal adalah seorang tenaga medis. ”Hasil dari kedua sampel tersebut belum keluar,” katanya.
Pemeriksaan usap juga dilakukan pada satu dari sembilan TKI yang baru dideportasi dari Malaysia. Uji usap dilakukan karena berdasarkan hasil uji cepat menunjukkan hasil reaktif. Kini, orang tersebut dirawat di RS Siti Fatimah dan delapan TKI lain yang diduga berinteraksi erat sedang dikarantina di Rumah Sehat Covid-19 di Wisma Atlet Jakabaring, Palembang.
Secara epidemiologi, penyebaran virus ini di Sumsel belum semasif Provinsi DKI Jakarta ataupun Jawa Barat.
Belum mengusulkan PSBB
Yusri menerangkan, hingga kini, Sumsel juga belum mengusulkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kepada pemerintah pusat. Alasannya, secara epidemiologi, penyebaran virus ini di Sumsel belum semasif Provinsi DKI Jakarta ataupun Jawa Barat. Walau demikian, pihaknya berharap masyarakat tetap menjalankan skema pembatasan sosial untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 di Sumsel.
Yusri menambahkan, hingga kini, daerah zona merah Covid-19 di Sumsel baru ada di Kota Prabumulih. Daerah ini masuk dalam golongan zona merah karena ada kasus transmisi lokal. Adapun untuk zona kuning, ada di Ogan Komering Ilir, Palembang, Ogan Komering Ulu, dan Ogan Ilir.
Di daerah-daerah ini, sudah ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19, tetapi semua kasusnya merupakan kasus impor. Beberapa orang yang terkonfirmasi positif di zona kuning memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta, Batam, dan Bangka Belitung.
Yusri menambahkan, penularan Covid-19 di Sumsel masih berkutat pada anggota keluarga dan belum keluar dari itu. Namun, pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada. ”Kalaupun harus keluar rumah, jangan lupa untuk menggunakan masker,” ungkap Yusri.