Tes Cepat Positif, Tiga ABK KM Kelud Dirawat di Medan
Tiga awak Kapal Motor Kelud dirawat di rumah sakit rujukan di Medan, Sumatera Utara, karena positif Covid-19 berdasarkan hasil tes cepat. Sebanyak 34 penumpang lain dikarantina di mess PTPN III, Kabupaten Deli Serdang.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Tiga awak Kapal Motor Kelud yang berlabuh di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, dirawat di rumah sakit rujukan karena positif Covid-19 berdasarkan hasil tes cepat. Sementara 34 penumpang lain dikarantina di mes PT Perkebunan Nusantara III di Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang.
”Pemeriksaan ketat kami lakukan terhadap penumpang dan awak KM Kelud karena sebelumnya sebanyak 40 orang awak kapal itu positif Covid-19 berdasarkan tes cepat di Batam,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah, Selasa (14/4/2020).
Aris mengatakan, KM Kelud rute Jakarta-Batam-Medan itu tiba di Terminal Bandar Deli, Pelabuhan Belawan, Medan, pada Senin malam. Kapal itu membawa 34 penumpang, 22 mitra yang mempunyai tiket (penjaga toko dan warung), dan 65 orang awak kapal. Mereka pun menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan tes cepat Covid-19.
”Tiga awak kapal positif Covid-19 berdasarkan hasil tes cepat dan sekarang dirawat di Rumah Sakit Martha Friska, Medan. Sementara penumpang dan mitra semuanya negatif. Mereka tetap kami karantina agar kesehatannya bisa diobservasi,” kata Aris.
Ia mengatakan, para penumpang langsung dibawa ke Kecamatan Galang dengan menggunakan bus yang sudah disiapkan pemerintah. Petugas pun akan mengobservasi kesehatan mereka selama empat hari sebelum dijemput pemerintah daerah masing-masing. Di daerah tujuannya, mereka tetap diminta melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
Kepala Operasi PT Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Medan Harbin Simamora mengatakan, sebanyak 62 awak kapal dan 22 orang mitra saat ini menjalani karantina di dalam KM Kelud. Petugas pun terus memantau kesehatan mereka.
Harbin mengatakan, KM Kelud saat ini lepas jangkar sekitar sembilan mil atau sekitar 14,5 kilometer dari Pelabuhan Belawan. Hal itu agar karantina bisa dilakukan maksimal. Hanya petugas kesehatan dengan alat pelindung diri lengkap yang bisa masuk ke kapal.
KM Kelud saat ini lepas jangkar sekitar sembilan mil atau sekitar 14,5 kilometer dari Pelabuhan Belawan. Hal itu agar karantina bisa dilakukan maksimal.
Harbin mengatakan, KM Kelud untuk sementara waktu berhenti beroperasi. Kapal itu seharusnya berangkat lagi dari Medan pada Selasa. Namun, keberangkatan dibatalkan. ”Kami mengembalikan 100 persen uang calon penumpang yang batal berangkat,” katanya.
Harbin mengatakan, mereka sedang menyiapkan kapal cadangan agar dalam waktu dekat bisa melayani jurusan Jakarta-Batam-Medan. Namun, hingga kini belum ada kapal yang siap melayani rute tersebut.
Pemeriksaan pintu masuk di Sumut pun terus diperketat untuk memutus rantai penularan dari luar daerah dan luar negeri. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, hingga Selasa (14/4) pukul 17.00, Jumlah pasien positif Covid-19 di Sumut 100 orang, 9 di antaranya meninggal dan 11 orang sembuh. Jumlah pasien dalam pengawasan yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 101 orang.
Ketua Kelompok Studi Aquinas Anton Doni Dihen mengatakan, pemerintah harus menyiapkan protokol pengendalian risiko perhubungan laut untuk menekan risiko penularan Covid-19. ”Kasus, pengalaman, dan cara penanganan perhubungan laut harus cepat dikelola sebagai masukan untuk menyiapkan protokol,” kata Anton.
Menurut Anton, protokol pengendalian risiko perhubungan laut bisa dilakukan dengan memastikan identitas penumpang, status kesehatan penumpang dan awak kapal, pengendalian arus masuk-keluar penumpang di pelabuhan, serta pengendalian kesehatan dalam kapal selama perjalanan. Selain itu, harus disiapkan juga tenaga medis dan alat pelindung diri yang memadai di kapal.