DPRD Sumut Minta Realokasi Rp 1,5 Triliun Digunakan untuk Rakyat
DPRD Sumatera Utara mengingatkan agar realokasi anggaran sebesar Rp 1,5 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumut dimaksimalkan untuk rakyat. Pemangkasan anggaran diprioritaskan dari proyek pembangunan fisik.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — DPRD Sumatera Utara mengingatkan agar realokasi anggaran sebesar Rp 1,5 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumut dimaksimalkan untuk rakyat. DPRD Sumut meminta agar Pemerintah Provinsi Sumut memangkas anggaran dari proyek pembangunan fisik.
”Pada prinsipnya kami setuju dengan realokasi anggaran yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumut. Kami mendorong realokasi dimaksimalkan untuk penanganan pasien terkait Covid-19, tunjangan tenaga medis, bantuan sosial, dan jaring pengaman ekonomi,” kata Ketua DPRD Sumatera Utara Baskami Ginting, Selasa (14/4/2020).
Kami mendorong realokasi dimaksimalkan untuk penanganan pasien terkait Covid-19, tunjangan tenaga medis, bantuan sosial, dan jaring pengaman ekonomi.
Baskami mengatakan, mereka meminta agar realokasi dilakukan dengan menggeser anggaran yang sebelumnya dialokasikan untuk proyek pembangunan fisik. DPRD Sumut pun meminta agar proses realokasi tetap dilakukan sesuai prosedur, yakni dengan melakukan pembahasan bersama DPRD Sumut agar fungsi pengawasan tetap berjalan dengan baik.
Baskami juga meminta agar anggaran percepatan penanganan Covid-19 di tingkat provinsi disesuaikan dengan kabupaten/kota. Hal itu agar tidak ada tumpang tindih dalam proses alokasi anggaran.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumut menambah anggaran penanganan Covid-19 di Sumut dari Rp 500 miliar menjadi Rp 1,5 triliun. Mereka menggeser alokasi anggaran dari sejumlah proyek pembangunan fisik.
Anggaran itu akan digunakan untuk penanganan pasien terkait Covid-19, mengendalikan penyebaran Covid-19, bantuan sosial untuk masyarakat, jaring pengaman ekonomi, dan keuangan. ”Kami sudah melakukan penghitungan secara cermat. Untuk penanganan Covid-19, kami alokasikan Rp 1,5 triliun,” kata Edy.
Edy mengatakan, bantuan kebutuhan hidup dasar akan segera disalurkan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 secara langsung. Mereka antara lain masyarakat yang kehilangan pendapatan dan yang kehilangan pekerjaan.
Pemerintah juga akan membantu usaha mikro kecil menengah yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Mereka antara lain para pedagang yang harus tutup karena pembatasan sosial di sekolah dan kantor-kantor. Bantuan juga akan disalurkan ke badan usaha dalam bentuk keringanan pajak.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, penularan Covid-19 masih terus terjadi di Sumut. Jumlah pasien positif Covid-19 pun kini sudah mencapai 100 orang, sebanyak sembilan di antaranya meninggal dan 11 sembuh. Jumlah pasien dalam pengawasan yang masih dirawat di rumah sakit pun mencapai 101 orang.
Aris mengatakan, mereka meminta agar masyarakat untuk tetap tinggal di rumah. Jika harus keluar rumah, masyarakat diminta untuk memakai masker dan secara disiplin mencuci tangan.
Aris juga mengingatkan agar para perantau dari Jakarta dan sekitarnya untuk tidak pulang kampung dulu ke Sumut sampai pandemi Covid-19 reda.