Sudah Tiga Pasien Positif yang Meninggal di Sulteng
Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal bertambah di Sulawesi Tengah.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Seorang pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 meninggal dalam perawatan di RSU Anatapura, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (13/4/2020) dini hari. Dengan kejadian itu, terhitung tiga pasien positif Covid-19 dari Sulteng meninggal.
Meninggalnya pasien terbaru itu disampaikan Pelaksana Tugas Direktur RSU Anatapura Hery Mulyadi. ”Kami langsung tangani sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Kami bekerja sama dengan tim dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu yang telah ditetapkan pemerintah untuk penguburan,” katanya, di Palu.
Pasien tersebut dimakamkan di pemakaman Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, yang telah ditetapkan Pemerintah Kota Palu sebagai lokasi pemakanan khusus pasien meninggal karena Covid-19. Lokasinya jauh dari permukiman warga.
Pasien perempuan tersebut beralamat di Palu. Ia bersama dengan tiga anggota keluarga terkonfirmasi positif Covid-19. Dia dirawat di RSU Anatapura selama seminggu terakhir.
Heri menyebutkan, konfirmasi positif Covid-19 di keluarga tersebut bermula dari suami sang pasien. Setelah dilacak dan diperiksa sampel usap tenggorok (swab), tiga anggota keluarga lainnya terkonfirmasi positif juga, termasuk pasien yang meninggal. Dua lainnya adalah anak mereka.
”Pasien yang meninggal itu memang termasuk yang parah kondisinya sejak masuk ke rumah sakit dan selama perawatan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium. Anggota keluarga lain masih baik kondisinya. Kami sudah telusuri tidak ada penyakit bawaan,” ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng Jumriani Yunus membenarkan adanya pasien yang meninggal tersebut. Ia menyebutkan, pemakamannya berlangsung lancar dan sesuai dengan protokol.
Jumriani juga memastikan pasien tersebut berasal dari Palu, bukan Morowali seperti yang banyak beredar di grup percakapan dan pemberitaan sejumlah media daring lokal.
Dengan kejadian itu, sudah tiga pasien positif Covid-19 di Sulawesi Tengah yang meninggal sejak kasus pertama dilaporkan pada pertengahan Maret 2020. Dua pasien sebelumnya meninggal pada akhir Maret dan awal April, masing-masing dalam perawatan rumah sakit di Palu dan Makassar, Sulawesi Selatan.
Hingga Minggu (12/4), di Sulteng, secara kumulatif tercatat 19 pasien yang positif Covid-19. Selain tiga pasien yang meninggal, ada dua pasien yang sudah sembuh. Sebanyak enam pasien lainnya dirawat di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Palu dan Tolitoli. Sementara delapan orang lainnya menjalani isolasi mandiri dan perawatan di rumah sakit di Makassar.
Terkait penanggulangan Covid-19, Gubernur Sulteng Longki Djanggola, beberapa waktu lalu, menegaskan, kebijakan yang berlaku saat ini dinilai cukup untuk mengatasi penyebaran penyakit akibat virus korona baru itu. Kebijakan itu antara lain pengalihan belajar di rumah untuk semua jenjang pendidikan, kerja di rumah untuk aparatur sipil negara, pengawasan jarak sosial dan jarak fisik, serta pengetatan pengawasan di pos-pos perbatasan antarprovinsi dan antarkabupaten.
Pengetatan pengawasan di perbatasan antarprovinsi dan kabupaten/kota di Sulteng dilakukan dengan membatasi waktu operasi kendaraan penumpang dan pribadi, di luar angkutan logistik dan kebutuhan pokok. Jalur perbatasan ditutup pada pukul 22.00-07.00 Wita setiap hari. Kendaraan beroperasi normal di luar waktu tersebut. Sopir dan penumpang mengikuti pemeriksaan suhu tubuh dan pencatatan riwayat perjalanan di pos-pos perbatasan tersebut.