Hasil tes cepat di Nusa Tenggara Timur dalam lima hari terakhir menunjukkan lima orang positif terinveksi Covid-19. Tiga di antaranya merupakan penumpang KM Lambelu asal Sikka.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
MAUMERE, KOMPAS — Hasil tes cepat (rapid test) di Nusa Tenggara Timur dalam lima hari terakhir menunjukkan lima orang positif terinfeksi Covid-19. Dari jumlah itu, tiga orang ada di Maumere, Sikka, dan dua orang di Rote Ndao.
Mereka memiliki riwayat melakukan perjalanan dari luar NTT. Adapun tiga kasus positif tes cepat yang ditemukan di Maumere merupakan penumpang KM Lambelu asal Sikka yang telah dikarantina sejak 7 April.
Kepala Dinas Kesehatan Sikka Petrus Herlemus Baru di Maumere, Minggu (12/4/2020), mengatakan, total jumlah penumpang KM Lambelu asal Sikka ada 173 orang. Semua penumpang itu berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Sebanyak 50 orang di antaranya telah menjalani tes cepat. ”Hasil tes itu terpantau sebanyak tiga orang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19," kata Herlemus.
Tiga orang yang dinyatakan positif versi tes cepat itu kemudian menjalani tes polymerase chain reactin (PCR). ”Spesimen ketiga orang itu berupa swab tenggorokan dan hidung serta darah sudah dikirim ke Surabaya,” kata Herlemus.
Hingga saat ini semua penumpang KM Lambelu asal Sikka belum diperkenankan bertemu dengan anggota keluarganya hingga masa karantina selesai. Mereka dikarantina di dua tempat berbeda. Penumpang perempuan dikarantina di Rumah Jabatan Bupati Sikka, sedangkan penumpang laki-laki dikarantina di Gedung Sikka Convention Centre atau SCC. Kamar tidur di dalam gedung SCC dipisah dengan tripleks sehingga mereka tidak saling bertemu.
Adapun 123 ODP tersisa akan melakukan tes cepat dalam waktu dekat. Para penumpang itu harus dipastikan negatif Covid-19 sebelum diperbolehkan pulang ke kediamannya masing-masing.
Para penumpang itu harus dipastikan negatif Covid-19 sebelum diperbolehkan pulang ke kediamannya masing-masing.
Selama masa karantina, para penumpang itu berkegiatan seperti makan, minum, olahraga, dan kegiatan lain sesuai prosedur tetap (protap) penanganan Covid-19, yakni menjaga jarak dan tidak bersentuhan secara fisik. Adapun masa karantina berlangsung hingga 22 April.
Secara keseluruhan, jumlah penumpang KM Lambelu adalah 255 orang. Mereka berasal dari Kabupaten Sikka, Flores Timur, Lembata, Ende, Nagekeo, dan Ngada. Para penumpang itu datang dari Makassar, Donggala, Baubau, Balikpapan, Tarakan, dan Nunukan. Sejauh ini belum ada laporan adanya kasus positif penumpang KM Lambelu dari kabupaten lain.
KM Lambelu tiba di Dermaga Maumere pada Senin (6/4) pukul 09.30 Wita. KM Lambelu dilarang sandar oleh pemda setempat setelah diketahui ada anak buah kapal yang positif terkena virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19. Lima penumpang terjun ke laut karena pelarangan itu dan diselamatkan oleh kapal TNI AL. KM Lambelu pun akhirnya diizinkan sandar pada Selasa (7/4/2020) pukul 07.30 Wita.
Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli mengatakan, penumpang KM Lambelu dari Flores Timur berjumlah 17 orang. Mereka telah dikarantina di salah satu gedung SMK di Larantuka. Mereka sudah menjalani tes cepat dan hasilnya negatif. Namun, mereka tetap dikarantina 14 hari setelah itu akan diperiksa lagi. Jika mereka benar-benar negatif, mereka akan dipulangkan.
Dua warga positif
Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, Sabtu (11/4) mengumumkan dua warga Rote Ndao, positif terinveksi Covid-19 setelah mengikuti tes cepat. Keduanya diketahui positif dalam tes cepat yang dilakukan pada 32 ODP yang baru tiba di Bandara El Tari Kupang dari daerah terpapar Covid-19.
Dua orang itu kini telah diisolasi di RSUD Ba’a Rote Ndao. Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Rote Ndao sedang melakukan penelusuran terhadap istri, suami, anak-anak, dan anggota keluarga serta masyarakat lain yang telah berjumpa dengan dua orang itu. Penelusuran juga menyangkut kendaraan yang ditumpangi kedua orang itu, termasuk tempat-tempat yang mereka singgahi.
”Dengan adanya dua kasus ini dan satu kasus di Kota Kupang yang dinyatakan positif Covid-19, dan kemungkinan juga ada pada orang lain, saya minta warga Rote Ndao tidak pergi-pulang ke Kupang setiap hari,” kata Paulina.
Ia juga mengimbau 150.000 penduduk Rote Ndao agar selalu waspada dan hati-hati. Ia menegaskan jika tidak sangat penting, jangan bepergian ke Kupang.
Hal itu perlu diperhatikan karena fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Rote Ndao terbatas, baik alat pelindung diri, tes cepat, obat-obatan, maupun tenaga medis. Pemeriksaan terhadap PCR pun harus dilakukan jauh di Surabaya atau Jakarta. Upaya mencegah secara ketat oleh semua warga Rote Ndao jauh lebih penting dibanding pengobatan.
Sebelumnya sudah ada satu kasus positif Covid-19 di Kupang. Hasil penelusuran Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 NTT, satu orang itu berpotensi menyebarkan virus pada 60 orang di sekitarnya.