Posko Sterilisasi di Akses Masuk Surabaya Kembali Diaktifkan
Pemkot Surabaya, Jawa Timur, kembali mengaktifkan posko sterilisasi di 19 titik akses masuk kota. Posko tersebut masih diperlukan sebagai bagian dari pengawasan terhadap warga yang masuk ke wilayah Surabaya.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA/IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, kembali mengaktifkan posko sterilisasi yang berada di 19 titik akses masuk kota. Posko tersebut masih diperlukan sebagai bagian dari pengawasan terhadap warga yang masuk ke wilayah Surabaya.
”Meskipun sudah ada imbauan untuk peningkatan kewaspadaan terhadap Covid-19 di lingkungan RW, ternyata masih belum cukup karena belum menjangkau para pelaju,” kata Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Muhammad Fikser, di Surabaya, Minggu (12/4/2020).
Meskipun sudah ada imbauan untuk peningkatan kewaspadaan terhadap Covid-19 di lingkungan RW, ternyata masih belum cukup karena belum menjangkau para pelaju.
Sebelumnya, sejak akhir Maret 2020, Pemerintah Kota Surabaya mendirikan posko di 19 titik akses masuk dari luar kota. Posko itu dibangun untuk menyemprotkan disinfektan ke semua kendaraan yang masuk menuju Surabaya. Selain itu, petugas yang berjaga juga memeriksa suhu tubuh para pengendara.
Namun, sejak Senin (6/4/2020), posko itu sementara waktu ditutup karena ada evaluasi. Setelah dievalusi oleh sejumlah pihak, posko tersebut akhirnya kembali difungsikan pada Jumat (10/4/2020). Posko ini akan tetap beroperasi 24 jam per hari. ”Posko pengawasan di akses masuk juga menjadi sarana sosialisasi tentang pencegahan Covid-19 kepada seluruh warga Surabaya,” ujar Fikser.
Ada 19 titik yang akan dilakukan penjagaan, yakni di Stadion Gelora Bung Tomo (Pakal), Terminal Tambak Oso (Benowo), Dupak Rukun (Asemrowo), Kodikal (Pabean), Mayjen rumah pompa (Dukuh Pakis), Gunungsari (Jambangan), Kelurahan Kedurus (Karang Pilang), Masjid Agung (Kecamatan Gayungan), dan Jeruk (Lakarsantri).
Kemudian di Driyorejo, Benowo Terminal (Pakal), Tol Simo (Sukomanunggal), Mal City of Tomorrow (Dishub), MERR Gunung Anyar (Gunung Anyar), Suramadu (Kecamatan Kenjeran), Rungkut Menanggal (Gunung Anyar), Wiguna Gunung Anyar Tambak (Gunung Anyar), Margomulyo (Tandes), dan Pondok Chandra (Gunung Anyar).
Fikser mengatakan, setiap petugas juga akan memberikan imbauan kepada pengendara agar tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak. Petugas hanya memberikan imbauan dan tidak bisa melarang jika ada warga yang ingin masuk ke wilayah Surabaya karena belum ada penerapan pembatasan sosial berskala besar.
Sedangkan untuk penanganan pasien Covid-19, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menambahkan, pihaknya kembali mengirimkan 950 baju hazmat dan 2.800 pelindung wajah. Bantuan kepada para tenaga medis itu diberikan ke 20 rumah sakit rujukan Covid-19 da 30 rumah sakit di Surabaya.
”Jangan sampai ada rumah sakit yang kekurangan alat pelindung diri. Semua kebutuhan tenaga medis harus disiapkan karena mereka menjadi garda terdepan dalam mengobati pasien-pasien Covid-19,” ujarnya.
Sementara itu, untuk pengetesan Covid-19, pihaknya pun kembali membagikan alat tes cepat yang diberikan oleh sejumlah donatur. Ada 1.000 alat tes cepat Covid-19 yang baru saja diterima dari PT Sarana Marga Perkasa, PT Pompa Dex Indoguna, dan Neo Sarana Media. Alat tes cepat itu akan dibagikan ke 63 puskesmas untuk pemeriksaan orang dalam pemantauan dan tenaga medis yang melakukan kontak dengan pasien Covid-19.