Lagi, Satu Pasien dalam Pengawasan di Lampung Meninggal
Satu pasien dalam pengawasan Covid-19 yang dirawat di RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung, meninggal pada Sabtu (11/4/2020).
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Satu pasien dalam pengawasan Covid-19 yang dirawat di RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung, Lampung, meninggal pada Sabtu (11/4/2020). Pasien itu mengalami demam, sesak napas, dan diare setelah bertemu dengan anaknya yang pulang dari Serang, Banten. Kontak itu terjadi dua minggu sebelum pasien sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana menuturkan, pasien laki-laki berusia 65 tahun itu sempat berobat ke klinik swasta dengan keluhan demam dan sesak napas. Pasien juga mengalami diare dan lemas. Selain telah lanjut usia, pasien itu juga memiliki penyakit penyerta lain, antara lain diabetes dan suspek bronkitis.
Pasien akhirnya dirujuk ke RSUD Abdul Moeloek karena kondisinya tak kunjung membaik. Saat dirujuk, kondisi pasien tidak stabil. Napasnya tersengal-sengal. Pemeriksaan kadar oksigen dalam darah menunjukkan hanya 63 persen.
Kami belum bisa memastikan meninggal akibat covid-19 karena kami masih menunggu hasil laboratorium. (Reihana)
Setelah petugas mengambil swab tenggorokan, pasien masih menjalani perawatan intensif. Namun, kondisinya semakin memburuk hingga Sabtu pukul 03.30 pasien dinyatakan meninggal.
”Kami belum bisa memastikan meninggal akibat covid-19 karena kami masih menunggu hasil laboratorium,” kata Reihana saat memberikan keterangan pers.
Hingga saat ini tercatat ada 50 PDP Covid-19 di Lampung, 2 di antaranya meninggal. Adapun kasus positif Covid-19 sebanyak 21 orang. Lima pasien Covid-19 meninggal dan 7 pasien Covid-19 sembuh. Sementara itu, jumlah orang dalam pengawasan sebanyak 2.354 orang. Sebanyak 1.068 orang masih dalam pemantauan petugas selama 14 hari ke depan.
Dia mengungkapkan, sebagian besar pasien Covid-19 memiliki riwayat pergi ke luar kota atau kontak dengan anggota keluarga yang juga positif Covid-19. Reihana menyatakan, belum ditemukan adanya transmisi lokal Covid-19.
Pasca-penetapan status tanggap darurat Covid-19 di Lampung, pihaknya terus memperkuat upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 di Lampung. Hingga kini ada 30 rumah sakit rujukan di Lampung yang disiapkan dengan kapasitas 313 tempat tidur. Pemerintah juga telah menyalurkan APD lengkap bagi petugas medis yang menangani pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan tersebut.
Pasien sembuh
Sementara itu, Royhan Saputra (35), pasien 03 Covid-19 yang sembuh dan sudah diizinkan pulang ke rumahnya menuturkan, dia akhirnya dinyatakan sembuh setelah 18 hari menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Abdul Moeleok. Selama menjalani perawatan, dia hanya fokus untuk bisa sembuh. ”Harus tetap semangat untuk sembuh dari penyakit ini. Jangan takut,” kata Royhan.
Dia mengatakan, perawatan yang diberikan petugas medis sangat baik. Selain diisolasi di ruang terpisah, kondisi ruangan juga bersih dan petugas tanggap memantau perkembangan kesehatan pasien.
Royhan yang bekerja sebagai sopir taksi di Jakarta itu menduga dia terpapar virus korona saat membawa penumpang yang sedang sakit. ”Penumpang itu sempat batuk-batuk dan cerita kalau punya penyakit paru-paru. Keesokan paginya, saya langsung demam,” katanya.
Royhan yang tidak mengira terkena Covid-19 akhirnya pulang ke Lampung dalam kondisi demam. Sebelum dirujuk, dia sempat berobat ke klinik dan dinyatakan mengalami radang tenggorokan. Namun, kondisinya justru semakin memburuk hingga dirawat di RSUD Abdul Moeloek.