Anak Balita Berusia 2 Tahun di Nusa Tenggara Barat Positif Covid-19
Kasus positif Covid-19 di NTB terus bertambah. Dalam dua hari terakhir, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB mengumumkan 12 kasus baru. Salah satu pasien di antaranya bayi berusia dua tahun.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Kasus Positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat terus bertambah. Dalam dua hari terakhir, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB mengumumkan 12 kasus baru. Salah satu pasien di antaranya anak balita berusia dua tahun asal Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.
Sekretaris Daerah sekaligus Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi di Mataram, Sabtu (11/4/2020) malam, mengatakan, anak balita dengan jenis kelamin laki-laki itu berinisial HW. Ia merupakan pasien ke-27 dan terkonfirmasi positif hari ini bersama tujuh orang lainnya.
”Pasien dan keluarganya tidak memiliki riwayat bepergian ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 juga tidak ada,” kata Gita. Maka belum diketahui pasti bagaimana bayi berusia dua tahun itu bisa tertular Covid-19.
Terkait hal itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB akan menelusuri riwayat kontak bayi tersebut.
Pasien dan keluarganya tidak memiliki riwayat bepergian ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 juga tidak ada. (Lalu Gita)
”Masih perlu penelusuran baik orangtua, tetangga, dan lingkungan yang pernah bersentuhan dengan anak tersebut. Butuh waktu untuk menemukannya. Juga butuh kejujuran dari orangtua untuk memberikan data atau informasi sehingga cepat teridentifikasi sumbernya,” kata Koordinator Kehumasan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, yang juga Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik NTB I Gede Putu Aryadi.
Sementara itu, tujuh pasien lain yang terkonfirmasi hari ini adalah SR (55), laki-laki asal Selong, Lombok Timur. SR memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19 dalam 14 hari terakhir.
Selain itu, ada CT (41) asal Sekarbela, Mataram, yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Nomor 4 yang telah dinyatakan sembuh. FYT (15) yang berasal dari daerah yang sama dengan CT dan RA (51) asal Batulayar, Lombok Barat, juga positif karena memiliki riwayat kontak dengan pasien nomor.
Pasien lain yang terkonfirmasi hari ini adalah DAR (15), FNH (17), dan PTS (43) asal Monjok, Kota Mataram. Ketiganya memiliki riwayat kontak dengan pasien Nomor 21 atas nama D (53) yang juga berasal dari daerah yang sama.
Sementara empat pasien lain terkonfirmasi positif pada Jumat (11/4/2020) kemarin. Mereka adalah FES (35), MP (51), dan DC (19) asal Ampenan, Mataram. FES yang berjenis kelamin perempuan itu memiliki riwayat bepergian ke daerah terjangkit dalam 14 hari terakhir. Sementara MP dan DC memiliki riwayat kontak dengan pasien Nomor 18.
Satu pasien lain yang terkonfirmasi pada Jumat kemarin adalah MAS (14) asal Aikmel, Lombok Timur. Warga berjenis kelamin laki-laki itu memilki riwayat kontak erat dengan pasien Nomor 1.
Tiga pasien sembuh
Gita menambahkan, hingga hari ini, tiga pasien dinyatakan sembuh. Mereka adalah pasien nomor 1 atas nama Y (50) asal Lombok Timur, YT (46) asal Mataram, serta, MI (41) asalah Lombok Timur.
Sementara itu, untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 128 orang dengan perincian 52 PDP masih dalam pengawasan, 76 PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 9 orang PDP meninggal.
Sementara untuk orang dalam pemantauan (ODP) jumlahnya 3.658 orang. Terdiri dari 1.570 orang masih dalam pemantauan dan 2.088 orang selesai pemantauan. Sementara jumlah orang tanpa gejala (OTG), yakni orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19, tetapi tanpa gejala, sebanyak 9.259 orang, terdiri dari 6.923 orang masih dalam pemantauan dan 2.336 orang selesai pemantauan.
Sementara itu, pelaku perjalanan tanpa gejala (PPTG), yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19, sebanyak 19.263 orang. Sebanyak 11.752 orang masih menjalani karantina dan yang selesai karantina selama 14 hari sebanyak 7.511 orang.