Delapan Orang Dekat Bupati Morowali Utara Terkonfirmasi Positif Covid-19
Liliana Tumimomor menyatakan, Covid-19 bukanlah aib, melainkan virus yang harus dilawan bersama-sama. Dibutuhkan persatuan untuk menang berperang melawan Covid-19.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Delapan anggota keluarga Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor, yang meninggal akibat Covid-19, minggu lalu, terkonfirmasi positif Covid-19. Masyarakat Sulawesi Tengah diminta bersatu memerangi wabah penyakit akibat virus korona baru tersebut.
”Jumlah kasus positif Provinsi Sulteng bertambah delapan orang, total menjadi 14 orang yang positif dan sudah sesuai dengan data Gugus Tugas Covid-19 nasional,” kata Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) Covid-19 Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Haris Kariming, Jumat (10/4/2020), di Palu, Sulteng. Sebelum delapan kasus itu, Sulteng sudah memiliki enam kasus positif Covid-19.
Haris menyatakan, delapan orang tersebut merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) asal Kabupaten Morowali Utara. Mereka kini menjalani isolasi mandiri dan perawatan di rumah sakit di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Meskipun Haris tak menyebutkan riwayat atau hubungan kasus lain dari delapan orang itu, dipastikan mereka terkait dengan Bupati Morowali Utara Aptripel yang meninggal minggu lalu dengan status positif Covid-19 di Makassar. Mereka anggota rombongan yang mengantar Bupati dari Kolonodale, ibu kota Morowali Utara, menuju Makassar, Sulsel. Aptripel meninggal pada Kamis (2/4/2020) dan dimakamkan di Gowa, Sulsel, dengan prosedur penguburan pasien Covid-19.
Hal itu dikonfirmasi Liliana Tumimomor, istri Aptripel, dalam pernyataan video yang beredar di aplikasi percakapan dan media sosial tiga hari terakhir. Dalam video yang berdurasi lima menit, Liliana menerangkan kondisi keluarga mereka.
Tanpa gejala
Setelah meninggalnya Aptripel dengan diagnosis positif Covid-19, seluruh rombongan yang mengantar Bupati ke Makassar mengikuti pemeriksaan sampel usap tenggorokan (swab) pada 4 April 2020 di RSUP Wahidin Sudirohusodo. Mereka menerima hasil pemeriksaan sehari setelahnya dengan konfirmasi 8 orang positif dan 15 orang lainnya negatif Covid-19.
Liliana menyatakan, dia dengan dua anaknya dan lima orang yang positif Covid-19 tak menunjukkan gejala (demam, batuk, sesak napas) sehingga dianjurkan mengisolasi diri di rumah. ”Saya sekeluarga dan sahabat yang positif Covid-19 memohon doa dan dukungan moral seluruh masyarakat Morowali Utara agar kami sembuh dari penyakit ini. Saya imbau juga agar warga menyatukan hati, pikiran, dan tenaga untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Mari kita bantu pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus ini,” katanya.
Ia menegaskan, Covid-19 bukanlah aib, melainkan virus yang harus dilawan bersama-sama. Dibutuhkan persatuan untuk menang berperang melawan Covid-19.
Di Morowali Utara, sejak meninggalnya Aptripel, pemerintah mengimbau warga, termasuk aparatur sipil negara, untuk bekerja di rumah. Secara umum, hal itu dijalankan warga.
Ilham Nusi (36), warga Kolonodale, ibu kota Morowali Utara, menyatakan, jalanan di kota yang berjarak 450 kilometer dari Palu, ibu kota Sulteng, itu cukup lengang. Sebagian besar pemilik toko menutup usahanya.
”Di pasar hanya yang menjual kebutuhan pokok yang beroperasi. Warga jaga diri untuk menghindari risiko penularan,” katanya.
Dinas Kesehatan Morowali Utara telah melakukan tes cepat (rapid test) sejumlah orang yang sempat berkontak dengan Aptripel. Hasilnya semua negatif virus. Meski demikian, mereka diminta untuk tetap berada di rumah atau menjalani isolasi mandiri.