Situasi pandemi Covid-19 memang tidak mudah dihadapi oleh semua orang, terutama bagi warga yang tidak mampu. Bantuan dari berbagai pihak sangat berarti bagi mereka.
Oleh
Emanuel Edi Saputra
·5 menit baca
Pandemi Covid-19 berdampak secara ekonomi, terutama bagi masyarakat tidak mampu. Berbagai lapisan masyarakat di Pontianak, Kalimantan Barat, bahu- membahu membuka posko untuk memberikan bantuan kebutuhan pokok. Modal sosial menjadi salah satu kekuatan untuk menghadapi dampak pandemi.
Ketua Akademi Ide Kalimantan Beny Than Heri sedang menata sejumlah bantuan kebutuhan pokok dari berbagai pihak di posko ”Gerakan Tolong-menolong Sembako Covid-19”, Selasa (31/3/2020). Posko didirikan sejumlah komunitas, antara lain Akademi Ide Kalimantan, Rumah Zakat, dan Sayang Pontianak. Posko dibuka sejak Senin (30/3/2020).
Mereka mendirikan posko di beberapa lokasi untuk menerima dan menyalurkan bantuan. Bantuan dari donatur diberikan dalam bentuk barang kebutuhan pokok ataupun uang. ”Kalau sumbangan dalam bentuk uang tunai, kami belikan barang kebutuhan pokok baru disalurkan,” ujar Beny.
Untuk mencari di mana masyarakat yang memerlukan, sukarelawan langsung mengecek ke lapangan.
Barang kebutuhan pokok dibagikan kepada masyarakat yang tidak mampu di Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. Untuk mencari di mana masyarakat yang memerlukan, sukarelawan langsung mengecek ke lapangan.
Setelah diketahui, perwakilan sukarelawan atau RT mengambil paket barang kebutuhan pokok ke posko sehingga tidak memicu kerumunan massa. ”Terkadang kalau kami melihat pemulung atau pekerja informal melintas di posko, langsung kami panggil dan diberi paket bantuan barang kebutuhan pokok,” ujar Beny.
Pada hari pertama penyaluran bantuan, ada sekitar 50 paket barang kebutuhan pokok yang dibagikan. Dalam satu paket terdiri dari beras, telur ayam, mi instan, dan minyak goreng. Bantuan terus mengalir dan diperkirakan berjumlah ratusan yang akan dibagikan pada hari-hari berikutnya.
Posko tersebut akan buka hingga waktu yang tidak ditentukan. Selagi masih ada pandemi Covid-19, posko akan tetap buka. Namun, penyaluran bantuan tetap tergantung dari aliran donasi dari berbagai pihak.
Jurnalis di Pontianak juga mendirikan posko yang disebut Rumah Jurnalis Pontianak. Di posko itu juga mengalir bantuan dari berbagai pihak. Bantuan berupa barang kebutuhan pokok ataupun uang tunai. Jika bantuan dalam uang tunai, akan dibelikan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat tidak mampu.
”Sumbangan ada beras 1 ton. Kemudian, uang tunai yang dibelanjakan untuk membeli minyak goreng dan susu kental manis. Penyaluran tahap pertama 100 paket barang kebutuhan pokok. Satu paket terdiri dari beras 5 kg, 1 kaleng susu kental manis, dan 1 liter minyak goreng,” ujar juru bicara Rumah Jurnalis Pontianak, Uun Yuniardi.
Solidaritas juga telah dilakukan Rumah Zakat Kalbar. Branch Manager Rumah Zakat Area Provinsi Kalbar Asrul Putra Nanda mengatakan, dalam sebulan terakhir, pihaknya membagikan bantuan ke beberapa wilayah, antara lain di Telok Pakedai di Kabupaten Kubu Raya serta anak-anak yatim di Kota Pontianak.
Rumah Zakat Kalbar juga membuat survei digital yang bisa diisi dengan diverifikasi oleh tim lintas komunitas, antara lain Rumah Zakat, Sayang Pontianak, Akademi Ide Kalimantan, dan Gerakan Kemanusiaan.
”Kami optimistis, bergerak bersama ini akan menjadikan kekuatan kita dalam menyikapi dampak Covid-19 terhadap perekonomian. Kami mohon doa dari masyarakat agar semuanya bisa berjalan lancar. Kami berusaha menggunakan dana yang ada untuk memberikan bantuan,” kata Asrul.
Solidaritas kemanusiaan juga datang dari Gereja Katolik. Uskup Agung Pontianak Monsinyur Agustinus Agus Pr mengatakan, pihaknya meminta kerelaan para pastor paroki menyumbangkan tambahan 10 persen dari derma Aksi Puasa Pembangunan (APP) kepada Keuskupan guna membantu penanganan dampak wabah Covid-19. Ini berarti sumbangan paroki kepada keuskupan yang semula 50 persen dari derma APP bertambah menjadi 60 persen.
”Uang itu nanti akan dikelola Komisi Pengembangan Sosial dan Ekonomi (PSE) Keuskupan. Nanti ada mekanismenya, termasuk kelompok sasarannya siapa. PSE Keuskupan bekerja sama dengan PSE Konferensi Waligereja Indonesia dan Caritas Indonesia. Ini tentunya sesuai prosedur standar operasi penanggulangan bencana,” katanya.
Keuskupan Agung Pontianak juga membuka posko kolaborasi dengan berbagai pihak, antara lain dengan Gerakan Pemuda Ansor, Yayasan Landak Bersatu, dan Yayasan Penamas Mulia.
Tingkatkan solidaritas
Gubernur Kalbar Sutarmidji, beberapa waktu lalu, mengajak seluruh pengurus rumah ibadat, baik masjid, gereja, wihara, kelenteng, maupun pura menggalang solidaritas membantu masyarakat tidak mampu yang terkena dampak secara ekonomi akibat Covid-19. Bantuan yang diperlukan khususnya terkait barang kebutuhan pokok.
”Saya berharap seluruh pengurus rumah ibadat dapat menggunakan dana yang ada untuk membantu masyarakat tak mampu di sekitar rumah ibadat. Bantuan itu tanpa memandang latar belakang agama ataupun etnis,” ujar Sutarmidji, Kamis (26/3/2020).
Ia berharap lembaga-lembaga seperti Badan Amil Zakat juga melakukan hal yang sama. ”Semoga semuanya ini bisa menjadi amal ibadah kita semua,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga mendorong korporasi turut membantu masyarakat di sekitarnya. Pada Jumat (27/3/2020), ia membuat surat edaran kepada perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, perkebunan, dan kehutanan agar menyalurkan bantuan melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan. Bantuan dalam bentuk barang kebutuhan pokok yang diberikan kepada masyarakat sekitar dan di lokasi perusahaan.
Perusahaan-perusahaan diminta melaporkan per kegiatan penyaluran dana tanggung jawab sosial perusahaan itu kepada Pemerintah Provinsi Kalbar. Laporan tersebut juga ditembuskan ke dinas-dinas yang menanganinya.
Selain itu, perusahaan-perusahaan juga diminta menjaga kebersihan lingkungan perusahaan. Hal tersebut diwujudkan, misalnya, dengan menyediakan sarana yang diperlukan untuk pola hidup bersih dan sehat kepada setiap karyawannya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalbar juga menyediakan bantuan beras untuk 463.000 keluarga miskin. Bantuan beras masing-masing 20 kg per keluarga. Bantuan ini bisa disalurkan secara bertahap ataupun sekaligus dalam beberapa hari ke depan ke kabupaten/kota.
Situasi pandemi Covid-19 memang tidak mudah dihadapi oleh semua, terutama bagi warga yang tidak mampu. Bantuan dari berbagai pihak sangat berarti bagi mereka.