Kota Jambi Siapkan Rp 43,2 Miliar untuk Tangani Covid-19
Pemkot Jambi mengalokasikan Rp 43,2 miliar untuk penanganan Covid-19. Dari jumlah tersebut, Rp 13,3 miliar dikhususkan untuk jaring pengaman sosial, berupa bantuan gratis bahan makanan bagi 15.000 keluarga terdampak.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·3 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Pemerintah Kota Jambi mengalokasikan Rp 43,2 miliar untuk penanganan Covid-19. Dari jumlah tersebut, Rp 13,3 miliar dikhususkan untuk jaring pengaman sosial, berupa bantuan gratis bahan makanan bagi 15.000 keluarga terdampak.
Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan, total alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 43,2 miliar. ”Prioritasnya tiga aspek, yakni penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi pada masyarakat dan usaha kecil menengah, serta penyediaan jaring pengaman sosial,” ujar Fasha, Selasa (7/4/2020).
Khusus penyediaan jaring pengaman sosial, akan diberikan bagi 15.000 keluarga. Bentuknya bahan makanan pokok, penunjang fasilitas kesehatan, serta penyediaan makan dan minum.
Selain itu, selama dua bulan ke depan, disiapkan 1.500 nasi bungkus gratis setiap hari bagi warga terdampak, seperti ojek daring, buruh pasar, dan pekerja harian lainnya. Pembagiannya menyebar di Kotabaru, Talang Banjar, dan kawasan Pasar.
Sementara penyediaan sarana prasarana kesehatan berupa pembuatan 100.000 masker untuk warga. Pembuatan masker melibatkan kalangan usaha kecil dan menengah. Dana yang ada juga akan dimanfaatkan menyediakan sarana cuci tangan di ruang publik dan fasilitas umum. Ada pula penyemprotan disinfektan. Pemberian insentif bagi tenaga kesehatan serta penyediaan rumah singgah atau tempat istirahat bagi tenaga medis berkapasitas 50 kamar.
Menurut Fasha, pihaknya telah menyediakan 1.000 alat tes cepat. Alat tersebut untuk mengecek warga yang memiliki gejala dan orang dalam pemantauan Covid-19.
Pihaknya meminta pemerintah pusat memberi bantuan bukan melalui provinsi, melainkan langsung kepada kota maupun kabupaten. Dia mempertanyakan kasus bantuan 2.400 alat tes cepat dan 2.000 alat pelindung diri (APD) yang didistribusikan pusat lewat provinsi.
Kota Jambi hanya menerima 100 alat tes cepat dan 50 unit APD. Padahal, jumlah orang dalam pemantauan di wilayah itu 485 orang, terbanyak di Provinsi Jambi. ”Kami mengalami hal-hal yang tidak adil. Sebab, kami yang di ujung tombak harus siapkan sendiri semuanya,” ujar Fasha.
Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, terdapat 1.027 orang dalam pemantauan. Hampir setengahnya tersebar di Kota Jambi. Selain itu, 7 pasien dalam pengawasan dan 2 orang dinyatakan positif Covid-19.
Kami yang di ujung tombak, harus siapkan sendiri semuanya.
Gubernur Jambi Fachrori Umar menyerukan seluruh warganya yang berada di luar daerah agar tidak kembali ke Jambi untuk sementara waktu. Begitu pula warga di Jambi untuk tidak meninggalkan wilayah itu. Tujuannya, demi meminimalkan penyebaran penyakit tersebut di masyarakat.
Juru Bicara Gugus Tugas Penangan Covid-19 Provinsi Jambi Johansyah mengatakan, paket-paket murah bahan makanan pokok telah disiapkan bagi warga terdampak. Warga dapat melakukan pemesanan secara daring.
Selain itu, Johansyah mengimbau masyarakat tetap di rumah saja. Belanja telah diarahkan berbasis daring. Pihaknya menyebarkan jalur-jalur pemesanan bahan kebutuhan dari pasar tradisional ataupun supermarket dan toko melalui sejumlah nomor kontak.