Belum Dinyatakan Sembuh, Pasien Positif Covid-19 di Jambi Tinggalkan RS
Seorang pasien positif Covid-19 yang diisolasi di RSUD Raden Mattaher, Jambi, nekat pulang meskipun belum dinyatakan sembuh. Ironisnya, permintaan pulang pasien dituruti pihak rumah sakit.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Seorang pasien positif Covid-19 yang diisolasi di RSUD Raden Mattaher, Jambi, nekat pulang meskipun belum dinyatakan sembuh. Ironisnya, permintaan pulang pasien dituruti pihak rumah sakit.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi Johansyah mengatakan, pihak rumah sakit mengizinkan pasien itu pulang setelah adanya permintaan pihak keluarganya. ”Pasien pulang siang tadi,” ujarnya, Selasa (7/4/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Samsiran mengaku kaget mengetahui pasien yang masih berstatus positif Covid-19 itu telah diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit. Ia memastikan akan menjemput pasien untuk kembali dirawat dalam ruang isolasi rumah sakit itu. ”Sebab, ini akan membahayakan orang lain,” katanya.
Ia memastikan akan menjemput pasien untuk kembali dirawat dalam ruang isolasi rumah sakit itu.
Sebagaimana diketahui, pasien tersebut merupakan pejabat teras Pemerintah Kabupaten Tebo. Ia dirawat di RSUD Raden Mattaher sejak akhir Maret lalu. Menurut Johansyah, kepulangannya atas permintaan pihak keluarga. Namun, yang disayangkan adalah pihak rumah sakit memberi izin kepulangan itu.
Padahal, lanjut Johansyah, pasien belum dinyatakan sembuh. Setelah menjalani uji swab pertama, pasien dinyatakan positif menderita Covid-19 oleh tim gugus tugas pusat pada 24 Maret lalu. Hasil uji swab kedua juga masih positif, sedangkan uji swab ketiga belum keluar hasilnya.
Pantauan Kompas, sejumlah petugas tampak mendatangi rumah pasien sekitar pukul 21.00 WIB di kawasan Pasir Putih, Kota Jambi. Proses penjemputan itu mengundang penasaran warga sehingga malah mengakibatkan terjadinya kerumunan.
Salah seorang warga, Yadi, mengaku khawatir virus korona baru menyebar di lingkungan tersebut. Warga pun mendesak pemerintah untuk segera membawa kembali pasien di perawatan isolasi di rumah sakit. ”Kalau belum sembuh sudah malah keluyuran, semua warga bisa terkena dampaknya,” katanya.