Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Sumbar Siapkan Tambahan Rumah Sakit
Kasus Covid-19 di Sumatera Barat bertambah. Pemerintah daerah menambah ruang isolasi dan membatasi akses masuk ke Sumbar.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Jumlah kasus Covid-19 di Sumatera Barat terus bertambah sejak ditemukan pertama kali lima hari lalu. Sumbar menyiapkan tambahan rumah sakit rujukan dalam mengantisipasi lonjakan kasus. Sementara itu, akses masuk ke Sumbar diperketat untuk mengurangi risiko penularan virus dari luar daerah.
Hingga Selasa (31/3/2020) siang, jumlah kasus Covid-19 di Sumbar mencapai sebelas kasus dengan satu orang di antaranya meninggal. Kasus terbanyak, yakni lima kasus, menimpa warga Kota Padang. Satu orang di antaranya meninggal.
Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Sumbar Jasman Rizal, Selasa (31/3/2020), mengatakan, jumlah pasien positif Covid-19 di Sumbar bertambah dua orang menjadi sebelas orang. ”Tambahan dua pasien positif berasal dari Padang dan Padang Pariaman. Keduanya perempuan,” kata Jasman.
Menurut Jasman, tambahan pasien positif Covid-19 di Padang berusia lebih dari 50 tahun. Pasien itu sebelumnya tidak termasuk pasien dalam pengawasan (PDP). Namun, atas kesadaran sendiri, ia memeriksakan diri karena baru kembali dari Jakarta, daerah episentrum Covid-19 di Indonesia. Dari hasil pemeriksaan, ternyata pasien tersebut positif. Saat ini, pasien sedang menjalani isolasi mandiri yang diawasi ketat oleh tim paramedis.
Sementara itu, pasien positif di Padang Pariaman, ujar Jasman, adalah PDP dari RSUD Pariaman. Ia mengalami gejala mirip Covid-19 seusai mengikuti kegiatan di Bukittinggi beberapa waktu lalu.
Karena kondisinya membaik, pasien tersebut diperkenankan pulang dengan dipantau tim medis RSUD Pariaman sembari menunggu hasil pemeriksaan. Setelah dinyatakan positif, ia sekarang melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan ketat paramedis.
Jasman melanjutkan, dari sepuluh pasien yang masih bertahan, ada enam orang yang dirawat di RSUP Dr M Djamil, Padang, dan RSUD Achmad Mochtar, Bukittinggi. Selebihnya melakukan isolasi secara mandiri dengan pantauan paramedis.
Jasman menjelaskan, sebagian besar pasien positif Covid-19 diduga kuat tertular virus saat berkunjung ke daerah lain yang sudah terjangkit, seperti Jakarta. Meskipun demikian, saat ini sudah ada kasus yang penularannya terjadi di Sumbar.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, kata Jasman, pemerintah provinsi sedang menginventarisasi rumah sakit yang bersedia menyiapkan ruang isolasi dan pemda membantu dari segi anggaran. Sumbar baru memiliki sekitar 52 ruang isolasi yang tersebar di RSUP Dr M Djamil, RSUD Achmad Mochtar, RSUD Pariaman, RSUD M Natsir di Solok, dan RS Universitas Andalas.
”Minimal Sumbar harus punya 100 ruang isolasi. Kemarin gubernur sudah rapat dengan direktur rumah sakit daerah, rumah sakit tentara, dan rumah sakit swasta. Mereka siap jika dibutuhkan,” ujar Jasman.
Adapun untuk mengurangi risiko penularan, kata Jasman, mulai Selasa, Sumbar memberlakukan pembatasan selektif di sembilan titik perbatasan dengan provinsi lain, yang tersebar di Limapuluh Kota, Dharmasraya, Sijunjung, Pasaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, dan Solok Selatan.
Secara terpisah, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengonfirmasi tambahan satu kasus positif Covid-19 di Padang. ”Total ada lima kasus Covid-19 di Padang, satu di antaranya meninggal,” kata Mahyeldi dalam konferensi pers secara daring.
Melihat tren peningkatan kasus positif Covid-19 dan pasien dalam pengawasan, kata Mahyeldi, pemerintah kota sudah menyetujui rencana pemprov menjadikan RSUD Dr Rasidin, Padang, sebagai salah satu rumah sakit khusus Covid-19. Saat ini, kapasitas ruang isolasi rumah sakit telah disiapkan tujuh ruangan.
”Kalau dijadikan rumah sakit khusus Covid-19, secara keseluruhan RSUD Dr Rasidin bisa untuk 112 tempat tidur,” kata Mahyeldi.
Mahyeldi melanjutkan, sebagai antisipasi penularan Covid-19 lebih luas, pemerintah kota sudah memberlakukan jam malam sejak Senin (30/3/2020). Warga tidak diperbolehkan berkeliaran mulai pukul 22.00 sampai pukul 06.00. Warga hanya boleh keluar pada waktu tersebut untuk kebutuhan mendesak dengan syarat menggunakan masker.
Selanjutnya, Pemkot Padang juga memperpanjang masa libur sekolah dari sebelumnya hingga 2 April menjadi 15 April 2020. Shalat Jumat ditiadakan dan shalat lima waktu diminta dikerjakan di rumah. Daerah perbatasan kota turut diperketat dengan penutupan akses jalan ke pusat kota. Kendaraan dari luar cuma diperkenankan melalui jalan bypass.