Pembatalan KA di Wilayah Operasional Surabaya dan Madiun Bertambah
PT KAI menambah pembatalan perjalanan kereta api jarak jauh di wilayah operasional Surabaya dan Madiun terkait perkembangan darurat Covid-19.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VIII Surabaya menambah pembatalan perjalanan kereta api jarak jauh terkait perkembangan darurat Covid-19 sehingga menjadi 18 KA. Hal serupa terjadi di Daop VII Madiun, yang membatalkan operasi 12 KA di wilayah itu selama satu bulan ke depan.
Manajer Humas PT KAI Daop VIII Surabaya Suprapto, Senin (30/3/2020), mengatakan, total ada 18 KA yang dibatalkan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sebagian besar perjalanan kereta dibatalkan selama satu bulan penuh, pada 1-30 April. Sebagian lagi sudah dibatalkan lebih dulu sejak 26 Maret.
Pembatalan di Daop VIII dilakukan dalam empat tahap, yakni tahap pertama sebanyak 3 KA, tahap kedua (4 KA), tahap ketiga (5 KA), dan tahap keempat (6 KA). ”Untuk tahap keempat ada yang pembatalannya satu bulan penuh selama April. Ada yang hanya sampai 14 April,” ujar Suprapto.
Kereta yang dibatalkan pada tahap pertama (26 Maret-30 April) adalah KA Sembrani relasi Pasar Turi-Gambir, Gumarang (Pasar Turi-Pasar Senen), dan Songgoriti (Surabaya-Malang). Tahap kedua (1-30 April) meliputi Sancaka Utara (Surabaya Pasar Turi-Kutoarjo), Mutiara Timur (Surabaya Gubeng-Ketapang), Logawa (Jember-Purwokerto), dan Gaya Baru Malam Selatan (Surabaya Gubeng-Pasar Senen).
Untuk tahap ketiga (29 Maret-30 April) ada Argo Wilis, Mutiara Selatan, dan Turangga (ketiganya rute Surabaya Gubeng-Bandung), Pasundan (Surabaya Gubeng-Bandung Kiara Condong), serta Malabar (Malang-Bandung).
Sementara tahap keempat (1-30 April kecuali Jayakarta 1-14 April) ada KA Jayakarta (Surabaya Gubeng-Jakarta Kota), Dharmawangsa Ekspres (Surabaya Pasar Turi-Jakarta Pasar Senen), Malioboro Ekspres (Yogyakarta-Malang), Sancaka (Yogyakarta-Surabaya Gubeng), Majapahit (Malang-Jakarta Pasar Senen), dan Ambarawa Ekspres (Surabaya Pasar Turi-Semarang Poncol).
Menurut Suprapto, dengan pembatalan ini, selama April hanya ada 23 KA jarak jauh dan 46 KA lokal yang beroperasi di wilayahnya. ”Padahal, dalam kondisi normal ada 41 kereta jarak jauh dan 46 kereta lokal yang beroperasi,” ujarnya.
Pembatalan KA secara otomatis berdampak pada penurunan penumpang dan besarnya jumlah tiket yang dikembalikan oleh masyarakat. Sebagai gambaran, jika pada 1 Maret lalu jumlah penumpang berangkat di wilayah Daop VIII mencapai 40.148 orang, pada 29 Maret hanya ada 8.190 orang. Adapun tiket yang dikembalikan pada periode 1-29 Maret mencapai 45.994 tiket.
Dihubungi secara terpisah, Manajer Humas PT KAI Daop VII Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan, selama 16 hari terakhir atau sejak pembatasan fisik dan bekerja dari rumah diberlakukan, terjadi penurunan jumlah penumpang sangat drastis di wilayahnya. ”Berdasarkan data kami, total 12.674 tiket keberangkatan dari Daop VII Madiun dibatalkan, baik tiket individu maupun rombongan,” ujarnya.
Menurut Ixfan, pembatalan bisa dilakukan secara daring melalui KAI Access sehingga calon penumpang tidak harus keluar rumah. Pembatalan perjalanan KA, ujarnya, merupakan upaya lanjutan dari beberapa tahap yang sudah dilakukan PT KAI dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19.
Kebijakan ini akan terus dilakukan sambil dilakukan evaluasi mengikuti perkembangan di lapangan. ”Sejumlah pemerintah daerah telah melakukan isolasi wilayah. Bahkan, beberapa di antaranya meminta kepada PT KAI agar tidak ada kereta yang berhenti di daerahnya untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19,” katanya.