Antisipasi Penularan Virus Korona, Kereta Api Kurangi Kapasitas
PT KAI Daerah Operasi 8 Surabaya di Jawa Timur menempuh tiga kebijakan untuk mencegah penularan virus korona. Langkah itu adalah menurunkan kapasitas angkut, memperpendek relasi, dan membatalkan perjalanan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya di Jawa Timur menempuh tiga kebijakan untuk mencegah penularan virus korona yang telah menjadi pandemi. Langkah yang diambil berlaku bagi sebagian kereta api, yakni menurunkan kapasitas angkut, memperpendek relasi, dan membatalkan perjalanan.
Menurut Manajer Hubungan Masyarakat KAI Daop 8 Surabaya Suprapto, Jumat (27/3/2020), pengurangan kapasitas angkut berlaku bagi KA lokal. Kapasitas angkut yang 150 persen diturunkan separuhnya atau menjadi 75 persen. Di Daop 8, ada 46 perjalanan KA lokal.
Daop 8 juga memperpendek jarak tempuh KA. Untuk KA lokal ekonomi Surabaya-Bojonegoro (KA 477/478) dengan relasi Surabaya Pasarturi-Babat-Bojonegoro (PP) menjadi Surabaya Pasarturi-Babat (PP). Kebijakan ini berlaku selama kurun 26-31 Maret 2020.
Untuk KA lintas provinsi, kebijakan memperpendek jarak tempuh berlaku kurun 1-30 April 2020. Yang terkena kebijakan ini adalah KA Argo Wilis (KA plb 1a/2a) Surabaya Gubeng-Bandung-Gambir (pp) menjadi Surabaya Gubeng-Bandung (pp). KA Mutiara Selatan (KA plb 103a/104a) Malang-Surabaya Gubeng-Bandung-Gambir (pp) menjadi Surabaya Gubeng-Bandung (pp). KA Turangga (KA plb 77a/plb 78a) Surabaya Gubeng-Bandung-Gambir (pp) menjadi Surabaya Gubeng-Bandung (pp). KA Malabar (KA plb 107a/108a) Malang-Bandung-Pasar Senen (pp) menjadi Malang-Bandung (pp).
”Untuk pembatalan perjalanan kereta api dilaksanakan dalam dua tahap,” kata Suprapto.
Tahap pertama adalah pembatalan tiga perjalanan KA yang berlaku kurun 26 Maret-30 April 2020. Ketiganya adalah KA Sembrani (KA 81/82) Surabaya Pasarturi-Gambir (PP), KA Gumarang (KA 133/134) Surabaya Pasarturi-Pasarsenen (PP), dan KA Songoriti (KA 283/284) Surabaya Gubeng-Malang (PP).
Tahap kedua adalah pembatalan empat perjalanan KA yang berlaku kurun 1-30 April 2020. Keempatnya adalah KA Sancaka Utara (KA 165-168-169/170-167-166) Surabaya Pasarturi-Gambringan-Solo-Kutoarjo (PP), KA Mutiara Timur (KA 184/185) Surabaya Gubeng-Ketapang (PP), KA Logawa (KA 300-297/298-299) Surabaya Gubeng-Purwokerto (PP), dan KA Gaya Baru Malam Selatan (KA 111/112) Surabaya Gubeng-Pasarsenen (PP).
Akibat ketiga kebijakan itu, Daop 8 mengalami penurunan jumlah penumpang. Kurun 1-22 Maret 2020 ini, jumlah penumpang di Daop 8 mencapai 649.825 orang atau 60,9 persen dari target program yang 1.066.109 orang. Penurunan jumlah penumpang terjadi juga karena banyak konsumen yang membatalkan pembelian tiket. Kurun bulan ini, Daop 8 mencatat ada pembatalan 25.435 tiket oleh para penumpang.
Suprapto mengatakan, masyarakat yang ingin membatalkan perjalanan dengan KA bisa menempuh dua cara. Datangi loket stasiun daring KA, yakni Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Malang, Mojokerto, Sidoarjo, atau Bojonegoro. Selain itu, pembatalan dapat dilakukan melalui aplikasi dalam jaringan internet, yakni KAI Acccess.
Penumpang bus
Dari Terminal Purabaya (Bungurasih) Sidoarjo, imbauan pemerintah kepada masyarakat agar jaga jarak fisik dan karantina mandiri mengakibatkan, penurunan jumlah penumpang yang bepergian. Kepala Terminal Purabaya Imam Hidayat yang dihubungi terpisah mengatakan, penurunan jumlah penumpang mencapai 13 persen dari rerata harian 29.000 penumpang.
Penurunan jumlah penumpang bus antarkota antarprovinsi itu juga mendorong pengelola perusahaan otobus (PO) memotong beban setoran yang dibebankan kepada kru hingga separuhnya. Jika setoran ditarget Rp 500.000-Rp 1 juta, karena penurunan jumlah penumpang, setoran turun menjadi Rp 250.000-Rp 500.000.
Meski situasi di terminal sepi penumpang, tim kesehatan bersiaga di tempat ini. Bilik sterilisasi dengan menggunakan cairan semprot disinfektan pun dipasang. Tim kesehatan memeriksa setiap penumpang yang akan berangkat atau yang datang. Penumpang juga harus melalui bilik sterilisasi. Langkah ini untuk mencegah penularan virus korona.