Jelang Pengoperasian RS, Transportasi Pasien Covid-19 ke Pulau Galang Disiapkan
Simulasi penanganan pasien Covid-19 di RS Khusus Penyakit Menular di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, menemukan sejumlah kekurangan, seperti prosedur serta alat transportasi bagi pasien dari bandara ke RS.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — TNI Angkatan Udara dan petugas kesehatan menyiapkan prosedur serta alat transportasi bagi pasien Covid-19 yang akan dirawat di rumah sakit khusus di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. Simulasi digelar untuk mengukur kesiapan petugas di lapangan.
Komandan Pangkalan Udara Hang Nadim Batam Letnan Kolonel Urip Widodo, Kamis (26/3/2020), mengatakan, TNI AU bertugas mendukung transportasi pasien dari Jakarta ke Batam. Adapun petugas kesehatan di Batam bertanggung jawab membawa pasien dari Hang Nadim menuju rumah sakit khusus Covid-19 di Pulau Galang.
Setelah rumah sakit di Pulau Galang mulai beroperasi pada 30 Maret 2020, pasien dari Jakarta akan diangkut menuju Batam menggunakan Hercules C-130 yang dilengkapi dengan kontainer isolasi medik udara. Pesawat itu bisa menampung 8 pasien tidur dan 7 pasien duduk.
”Butuh dukungan transportasi darat yang memadai untuk membawa pasien dari Hang Nadim di Pulau Batam menuju Pulau Galang. Hal ini yang harus menjadi catatan bagi Pemerintah Kota Batam,” kata Urip.
Rumah sakit khusus penyakit menular di Pulau Galang berjarak sekitar 45 kilometer dari Bandara Hang Nadim. Meskipun ada di pulau yang terpisah dari Batam, transportasi darat tetap dimungkinkan karena kedua pulau itu dihubungkan Jembatan Batam-Rempang-Galang (Barelang). Waktu tempuh dari Batam ke Galang sekitar 90 menit.
Setidaknya sudah 14 kali TNI AU menggunakan Hercules untuk mengangkut material bangunan dan alat kesehatan bagi rumah sakit di Pulau Galang. Total, 142,5 ton material dan alat kesehatan sudah diterbangkan dari Jakarta menuju Batam selama dua minggu terakhir.
Hari ini, selain membawa alat kesehatan untuk dipasang di rumah sakit di Pulau Galang, pesawat Hercules dari Skuadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma itu juga mengangkut 2.400 SARS-CoV-2 Antibody Test. Alat tes cepat (rapidtest) itu akan digunakan menguji sampel ribuan pekerja migran Indonesia yang transit di Batam setelah dideportasi oleh Pemerintah Malaysia.
”(Penerbangan) Hercules masih akan berlanjut sampai pembangunan rumah sakit betul-betul selesai,” ujar Urip.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat meninjau rumah sakit di Pulau Galang, Rabu (25/3/2020), mengatakan, sebanyak 340 ruang observasi dan 20 ruang isolasi akan siap digunakan tiga hari lagi. Namun, pembangunan masih akan dilanjutkan untuk menyelesaikan target awal 1.000 ruangan.
Direktur Badan Usaha Bandar Udara Hang Nadim Batam Suwarso menyatakan, penumpang di bandara tersebut menurun drastis akibat Covid-19. Jumlah penumpang anjlok dari nomalnya 6.000 orang per hari saat ini hanya 2.500 orang per hari.
Menurut dia, penurunan jumlah penumpang itu semakin parah sejak 21 Maret 2020. Jumlah penerbangan yang normalnya 52 kali per hari sekarang juga turun jadi 32 kali per hari.
”Ini angka penumpang terendah dalam 15 tahun terakhir. Garuda tujuan Jakarta yang biasanya lima kali penerbangan sekarang hanya dua kali. Itu pun penumpangnya cuma 79 orang,” kata Suwarso.
Sementara itu, Urip menyebutkan, sebagian apron Bandara Hang Nadim akan digunakan khusus untuk mengevakuasi pasien Covid-19. Lokasi apron yang dipilih berada di landasan paling ujung, berdekatan dengan apron bagi pesawat kargo.