Jadi Wilayah Transmisi Lokal, Pontianak Tingkatkan Kewaspadaan
Kota Pontianak, Kalimantan Barat, sudah menjadi salah satu daerah transmisi lokal penularan Covid-19, Kamis (26/3/2020).
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·4 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Kota Pontianak, Kalimantan Barat, sudah menjadi salah satu daerah transmisi lokal penularan coronavirus disease 2019 atau Covid-19, Kamis (26/3/2020). Hal itu berarti Covid-19 bisa menular di populasi tanpa harus ada riwayat kontak dengan orang luar. Kewaspadaan pun ditingkatkan.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Kamis (26/3/2020), menuturkan, berdasarkan data dari laman Kementerian Kesehatan, penularan Covid-19 di Pontianak tidak lagi karena seseorang yang tertular virus itu dari luar daerah atau dari luar negeri. Penularannya kini sudah berlangsung dari warga Pontianak ke warga Pontianak.
”Maka, saya minta masyarakat Pontianak jangan keluar rumah. Jaga jarak ketika bertemu seseorang dan gunakanlah masker. Dengan demikian, dapat menghindari penularan Covid-19,” ujar Sutarmidji.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson menuturkan, dengan ditetapkannya Pontianak sebagai wilayah transmisi lokal, maka semua penduduk harus ekstra hati-hati. Masyarakat hendaknya tetap di rumah dan sesering mungkin cuci tangan.
”Kita tidak tahu virus menempel di permukaan benda apa yang ada di sekitar kita. Kita tidak tahu siapa yang saat ini sudah tertular. Dari pengalaman pasien 03 yang positif Covid-19, yang sehat-sehat saja selama pemantauan, ternyata dia terkena Covid-19,” ujar Harisson.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Kompas pada Kamis malam, Kota Pontianak sepi. Warung-warung kopi di Jalan Gajah Mada dan Tanjungpura, yang sebelum merebaknya Covid-19 biasanya ramai hingga ke parkiran, kini sudah sepi. Bahkan, banyak warung kopi yang tutup.
Pemerintah setempat pun sudah meminta agar warung kopi tidak melayani konsumen makan atau minum di tempat. Sementara suasana jalan di Pontianak masih ada kendaraan yang melintas, tetapi lebih sepi daripada biasanya.
Pada Kamis pagi, pasien dalam pengawasan (PDP) yang positif Covid-19 di Kalbar bertambah satu orang. Pasien tersebut berada di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Aziz Singkawang. Dengan demikian, pasien positif Covid-19 di Kalbar totalnya sebanyak empat orang.
Harisson menuturkan, pihaknya pada Kamis pagi menerima hasil pemeriksaan laboratorium dari Balitbangkes terhadap sejumlah pasien yang sedang dirawat di beberapa rumah sakit. ”Seorang pasien dalam pengawasan yang sedang dirawat di RSUD Abdul Aziz Singkawang positif Covid-19,” ucapnya.
Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut sebelumnya berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia, pada 28 Februari. Kemudian kembali ke Kalbar pada 3 Maret melalui pos lintas batas negara di Aruk, Kabupaten Sambas.
Keadaan pasien pada hari Kamis dalam kondisi sehat seperti sedia kala. Namun, karena sampelnya positif, pasien masih di ruang isolasi.
”Pada 13 Maret, pasien tersebut masuk rumah sakit. Pada tanggal 14 Maret, diambil sampel spesimennya. Hasilnya, hari ini (Kamis) diketahui positif Covid-19. Keadaan pasien pada hari Kamis dalam kondisi sehat seperti sedia kala. Namun, karena sampelnya positif, pasien masih di ruang isolasi,” ujar Harisson.
Sutarmidji menuturkan, pasien baru positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Abdul Aziz Singkawang itu bepergian ke Malaysia saat Tabligh Akbar beberapa waktu lalu. ”Saran saya, yang ikut Tabligh Akbar di Malaysia mengarantina diri. Jaga jarak dengan orang lain, termasuk keluarga, dan jika sakit segera ke dokter,” katanya.
Selain itu, seorang pasien positif Covid-19, yang diisolasi sejak 10 Maret di RSUD Soedarso Pontianak, hasil pemeriksaan spesimennya sudah dinyatakan negatif Covid-19. ”Kami sedang menunggu hasil pemeriksaan spesimen kedua. Jika dalam pemeriksaan kedua juga hasilnya negatif, pasien dapat dikeluarkan dari ruangan isolasi rumah sakit. Pasien ini dalam keadaan sehat dan di ruangan isolasi melakukan olahraga kecil. Secara fisik pasien sehat,” tutur Harisson.
Kemudian, hasil pemeriksaan laboratorium seorang PDP lainnya di RSUD Soedarso juga sudah diketahui pada Kamis pagi. Hasil pemeriksaan PDP tersebut negatif. Pasien yang telah dirawat sejak 16 Maret ini akan segera dikeluarkan dari ruangan isolasi. Namun, dia masih diminta mengarantina diri secara mandiri di rumah dan menjaga kebugaran tubuh.
Terkait pencegahan wabah, Sutarmidji mendorong agar dana desa dipergunakan untuk menyiapkan desa siaga Covid-19. Dana itu dapat dimanfaatkan untuk mengaktifkan sukarelawan lingkungan, buat sistem informasi kesehatan warga, sosialisasi pola hidup bersih dan sehat, aktifkan sistem keamanan warga, sterilisasi fasilitas umum dan sosial, serta membentuk satuan tugas siaga Covid-19 tingkat RW/kampung.