Manfaatkan Dana Desa untuk Penanganan Covid-19 di Kalbar
Pasien positif Covid-19 di Kalimantan Barat hingga Kamis (26/3/2020) bertambah menjadi empat orang. Gubernur Kalbar Sutarmidji mendorong agar dana desa dimanfaatkan untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Pasien yang dipastikan positif Covid-19 di Kalimantan Barat hingga Kamis (26/3/2020) bertambah menjadi empat orang. Gubernur Kalbar Sutarmidji mendorong agar dana desa digunakan untuk pencegahan Covid-19 agar upaya penanggulangan lebih masif.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson, Kamis (26/3/2020), mengatakan, pada Kamis pagi, pihaknya menerima hasil pemeriksaan laboratorium dari Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan terhadap beberapa pasien yang sedang dirawat di sejumlah rumah sakit.
”Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang sedang dirawat di RSUD Abdul Aziz, Singkawang, positif Covid-19,” ungkap Harisson. Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Kalbar sebanyak empat orang.
Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut sebelumnya bepergian ke Kuala Lumpur, Malaysia, pada 28 Februari. Kemudian, ia kembali ke Kalbar pada 3 Maret melalui pos lintas batas negara di Aruk, Kabupaten Sambas.
”Pada tanggal 13 Maret, pasien tersebut masuk rumah sakit. Pada 14 Maret diambil sampel spesimennya. Hasilnya hari ini (Kamis) diketahui positif Covid-19. Keadaan pasien pada Kamis ini dalam kondisi sehat. Namun, karena sampelnya positif, pasien masih di ruang isolasi,” ujar Harisson.
Selain itu, hasil uji spesimen pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUD Soedarso, Pontianak, sejak 10 Maret, juga sudah keluar. Pasien yang bersangkutan dinyatakan negatif Covid-19.
Pasien akan segera dikeluarkan dari ruang isolasi, tetapi tetap diminta mengarantina diri secara mandiri di rumah dan menjaga kesehatan tubuh agar tetap bugar.
”Kami sedang menunggu hasil pemeriksaan spesimen kedua. Jika dalam pemeriksaan kedua hasilnya juga negatif, pasien dapat dikeluarkan dari ruang isolasi rumah sakit. Pasien ini dalam keadaan sehat dan di ruang isolasi melakukan olahraga kecil. Secara fisik, pasien sehat,” ujarnya.
Kemudian, hasil pemeriksaan laboratorium seorang PDP lain di RSUD Soedarso juga diketahui negatif Covid-19. Pasien dirawat sejak 16 Maret. Dia akan segera dikeluarkan dari ruang isolasi, tetapi tetap diminta mengarantina diri secara mandiri di rumah dan menjaga kesehatan tubuh agar tetap bugar.
Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan, pasien baru positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Abdul Aziz itu pernah bepergian ke Malaysia saat tablig akbar beberapa waktu lalu. ”Saran saya, yang ikut tablig akbar di Malaysia mengarantina diri. Jaga jarak dengan orang lain, termasuk keluarga, dan jika sakit segera ke dokter,” katanya.
Sutarmidji juga mendorong agar dana desa dipergunakan untuk pencegahan Covid-19. Hal itu bisa dipergunakan guna menyiapkan desa siaga Covid-19. ”Aktifkan sukarelawan lingkungan, buat sistem informasi kesehatan warga, sosialisasikan pola hidup bersih dan sehat, aktifkan sistem keamanan warga, sterilisasi fasilitas umum dan sosial, serta bentuk satuan tugas siaga Covid-19 tingkat RW/kampung,” jelasnya.
Aktifkan sukarelawan lingkungan, buat sistem informasi kesehatan warga, sosialisasikan pola hidup bersih dan sehat, aktifkan sistem keamanan warga, sterilisasi fasilitas umum dan sosial, serta bentuk satuan tugas siaga Covid-19 tingkat RW/kampung. (Sutarmidji)
Sementara itu, Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus Pr melalui surat edarannya menyatakan perayaan misa tanpa dihadiri umat diperpanjang hingga 15 Mei. Sebab, darurat Covid-19 masih berlanjut.
Adapun Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kalbar juga mengeluarkan surat bahwa pada Jumat (27/3/2020) tidak ada shalat Jumat berjemaah dan digantikan dengan shalat Dzuhur. Semua pihak diimbau tidak menyelenggarakan kegiatan keagamaan yang sifatnya melibatkan orang banyak, baik di masjid maupun tempat lain.
Sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 di Kalbar, jalur-jalur kedatangan terus dipantau ketat. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalbar H Manto mengatakan, penerbangan internasional Pontianak-Kuching dan Kuala Lumpur, Malaysia, sudah tidak beroperasi.
Kemudian, alat pendeteksi suhu tubuh di Bandara Internasional Supadio, Pontianak, dipindahkan ke pintu kedatangan domestik. Di pintu kedatangan domestik juga diberlakukan pemeriksaan suhu tubuh dan terdapat boks disinfektan. Sementara itu, di pelabuhan, kapal asing tidak boleh merapat.
Manto mengakui, pihaknya masih kesulitan jika ada orang yang masuk ke Kalbar secara menyelinap. Pihaknya belum menemukan formula pengawasan yang tepat. ”Kalau lalu lintas di dalam Kalbar antarkabupaten/kota, kami telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengawasi warga di rumahnya. Pengawasan tidak dilakukan di jalan, tetapi di rumah,” jelasnya.