Ujian Akhir Madrasah dan Pondok Pesantren di Kalimantan Selatan Ditunda
Ujian akhir madrasah dan pondok pesantren jenjang Madrasah Tsanawiyah di Kalimantan Selatan ditunda, setelah berlangsung selama dua hari, 23-24 Maret 2020. Penundaan itu dilakukan untuk memutus penyebaran Covid-19.
Oleh
jumarto yulianus
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS – Ujian akhir madrasah dan pondok pesantren jenjang Madrasah Tsanawiyah di Kalimantan Selatan ditunda, setelah sebelumnya berlangsung selama dua hari, 23-24 Maret 2020. Penundaan itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit Covid-19 yang disebabkan virus SARS-Cov-2 atau korona baru.
Ketika semua jenjang sekolah sudah diliburkan menyusul pemberlakuan status tanggap darurat penanganan Covid-19 di Kalsel, siswa-siswi kelas IX Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan pondok pesantren setingkat SMP di Kalsel masih masuk sekolah untuk mengikuti ujian akhir madrasah (UAM). UAM dijadwalkan berlangsung enam hari, Senin (23/3/2020)-Senin (30/3/2020).
”Mulai besok (Rabu), ujian ditiadakan. Libur total. Pelaksanaan ujian se-Kalimantan Selatan ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalsel Noor Fahmi di Banjarmasin, Selasa (24/3/2020).
Sampai Selasa, Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel melaporkan, sebanyak 790 orang dalam pemantauan (ODP), 7 pasien dalam pengawasan (PDP). Hingga kini, baru seorang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Noor Fahmi dalam surat edarannya pada 23 Maret 2020 masih menyampaikan, pelaksanaan ujian madrasah atau pondok pesantren tetap dilaksanakan sesuai jadwal di madrasah/pondok pesantren dengan memperhatikan standar keamanan prosedur kesehatan.
Akan tetapi, ia kemudian mengubah kebijakan pelaksanaan UAM dengan mempertimbangkan situasi terkini pandemi Covid-19. ”Kami tunda sampai situasinya kondusif. Surat edaran untuk penundaan juga sudah saya tandatangani,” ujarnya.
Pertimbangan penundaan itu, menurut Fahmi, antara lain karena kekhawatiran terhadap pandemi Covid-19. Jika anak-anak tetap berkumpul dan tidak ada pembatasan sosial, maka tidak bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19. ”Kami tegaskan kepada pihak madrasah dan pondok pesantren untuk memahami situasi ini,” katanya.
Kanwil Kementerian Agama Kalsel juga sudah memutuskan untuk meliburkan satuan pendidikan Madrasah Aliyah (MA) atau setingkat SMA mulai dari 23 Maret sampai 5 April 2020. Sementara untuk jenjang Raudatul Athfal (RA) atau setingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga MTs menyesuaikan dan mengikuti kebijakan bupati dan wali kota setempat.
Kepala MTs Negeri 1 Banjarmasin Ahmad Baihaki, juga Ketua Kelompok Kerja Kepala Madrasah (K3M) Kota Banjarmasin mengatakan, UAM ditunda setelah dilaksanakan selama dua hari. ”Pelaksanaan UAM hari ketiga dan seterusnya akan dijadwalkan kemudian. Kalau nanti ada edaran ujian nasional (UN) ditiadakan, kemungkinan UAM akan dilaksanakan pada 20 April,” katanya.
Menurut Baihaki, pelaksanaan ujian di madrasah mengikuti kalender pendidikan madrasah. Semua siswa kelas IX MTs harus mengikuti tiga ujian, yaitu Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN), Ujian Akhir Madrasah (UAM), dan Ujian Nasional (UN). UAMBN sudah dilaksanakan pada 16-18 Maret 2020.
UAM di MTs Negeri 1 Banjarmasin diikuti 155 siswa. Semua siswa kelas IX hadir mengikuti UAM hari pertama dan kedua. Pada hari pertama, mereka mengikuti ujian mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Kemudian hari kedua, siswa mengikuti ujian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Inggris. ”Masih ada delapan mata pelajaran lagi yang belum diujikan,” ujarnya.
Pelaksanaan UAM hari ketiga dan seterusnya akan dijadwalkan kemudian. Kalau nanti ada edaran ujian nasional (UN) ditiadakan, kemungkinan UAM akan dilaksanakan pada 20 April
Cuci tangan
Selama mengikuti UAM, kata Baihaki, semua siswa diwajibkan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Mereka harus mencuci tangan dengan sabun, sebelum masuk kelas serta pada saat keluar kelas. Di depan ruang kelas, sudah tersedia beberapa wastafel yang dilengkapi sabun cair untuk cuci tangan.
Kepala MTs Pondok Pesantren Al Istiqamah, Banjarmasin, Muhammad Jamil mengatakan, UAM di sekolahnya diikuti 59 siswa. Anak-anak masuk pukul 07.30 dan pulang pukul 12.00 Wita. ”Jadwal pelaksanaan UAM disepakati dalam pertemuan K3M Kota Banjarmasin, beberapa waktu lalu. Kami pun mengikuti yang sudah terjadwal,” katanya.
Jamil tak menampik adanya kekhawatiran dari sebagian orangtua siswa terkait pelaksanaan UAM pada saat pandemi Covid-19. Namun, pihak sekolah memastikan anak-anak dan santri diawasi ketat dan diwajibkan menjaga kebersihan.
”Anak-anak selalu diingatkan tidak bersalaman dengan orang tidak dikenal, rajin mencuci tangan, dan tidak keluar rumah jika tidak ada urusan penting. Begitu selesai ujian, mereka juga harus langsung pulang ke rumah atau ke pondok,” katanya.