Bupati Banyumas Bagikan Cairan Pembersih Tangan Berbahan Ciu
Cairan pembersih tangan berbahan alkohol dari ciu yang diproduksi di Banyumas, Jawa Tengah, dibagikan gratis kepada warga. Pembuatan hand sanitizer alternatif itu digagas Bupati Banyumas Achmad Husein.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Bupati Banyumas Achmad Husein membagikan cairan pembersih tangan berbahan alkohol dari ciu yang diproduksi di Banyumas, Jawa Tengah. Sebanyak 400 botol kecil handsanitizer dibagikan kepada masyarakat secara gratis di tengah kelangkaan barang tersebut.
”Ini bukan untuk dijual, ini untuk darurat saja karena hand sanitizer tidak ada (di pasaran),” kata Husein saat membagikan cairan pembersih tangan di sekitar Alun-alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (23/3/2020).
Husein menyampaikan, sekitar 2.000 liter ciu yang diproduksi para perajin di Desa Wlahar dan Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas, dengan kadar alkohol 20-30 persen, selanjutnya diolah atau disuling menjadi 800 liter ciu dengan kadar alkohol hingga 96 persen. ”Ini pakai alat destilator untuk menaikkan kadar alkohol dari kadar 20-30 persen menjadi 80 persen, sampai 96 persen,” ujarnya.
Menurut Husein, pembuatan cairan tersebut dilakukan secara mandiri oleh dirinya bersama sejumlah ajudannya dan bisa memproduksi sebanyak 100 liter per hari. ”Komposisi alkohol sebanyak 85 persen, lainnya hidrogen peroksida, gliserol, dan ditambah pewangi,” ujarnya.
Saat ini, Husein mengaku timnya kesulitan mendapatkan botol kecil ukuran 100-200 mililiter (ml). Namun, untuk selanjutnya, akan dibentuk posko isi ulang cairan antiseptik itu di sekitar alun-alun bagi masyarakat secara gratis.
”Besok saya akan bikin posko. Kalau mau isi ulang, silakan. Nanti ada petugas yang mengisi. Ini hanya sosialisasi bahwa saya ada banyak hand sanitizer, cuma kemasannya tidak ada,” katanya.
Di tengah merebaknya wabah akibat virus korona jenis baru serta adanya satu pasien positif yang diisolasi di RSUD Margono Soekarjo, Purwokerto, beredar pula berita bohong di media sosial. Salah satunya adalah informasi pasien positif korona meninggal di Kelurahan Teluk, Purwokerto. Atas berita bohong tersebut, Husein segera mengklarifikasi bahwa informasi itu tidak benar melalui video yang diunggah melalui akun di media sosialnya.
Secara terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemadam Kebakaran Kabupaten Cilacap Supriyadi menyampaikan, jajarannya memanfaatkan mobil pemadam kebakaran untuk dimanfaatkan sebagai tangki air di Pasar Karna Sidareja. Pedagang dan pengunjung di pasar diimbau mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah beraktivitas di pasar.
Penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus korona jenis baru juga diintensifkan di sejumlah wilayah. Di Kabupaten Purbalingga, Bupati Dyah Hayuning Pratiwi pada Jumat lalu memimpin penyemprotan disinfektan di Pasar Segamas.
”Pasar ini, kan, tempat bertemu penjual-pembeli, tempat interaksi masyarakat sehingga penting dan jadi prioritas untuk disemprot desinfektan,” kata Pratiwi, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas. Adapun kegiatan penyemprotan desinfektan ini juga dilakukan di tempat ibadah serta kantor-kantor dinas.