Penyemprotan Disinfektan dan Pembatasan Sosial di Bandara Juanda
Seluruh area pelayanan penumpang di Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, disterilkan dengan disinfektan. Pengelola bandara juga menerapkan pembatasan sosial untuk menjaga jarak aman.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Seluruh area pelayanan penumpang di Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur, disterilkan dengan disinfektan. Pengelola bandara juga menerapkan pembatasan sosial (social distancing) untuk menjaga jarak aman. Hal itu untuk mencegah dan memutus rantai penularan virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.
Wakil General Manager Bandara Juanda Didik Suryanto, Jumat (20/3/2020), mengatakan, penyemprotan disinfektan dilakukan bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya (KKP) dan PT Angkasa Pura Supports (APS). Penyemprotan dilakukan bergantian di area terminal penumpang domestik dan internasional.
Jadwal penyemprotan dilakukan malam hari dengan pertimbangan aktivitas penerbangan selesai dan jumlah pengunjung di bandara tinggal sedikit. Penyemprotan terkini dilakukan pada Kamis (19/3/2020) malam di Terminal 2 atau terminal internasional. Sehari sebelumnya, penyemprotan dilakukan di Terminal 1 atau terminal domestik.
”Sebagai pintu gerbang pergerakan orang dan barang, Bandara Juanda harus meningkatkan upaya mengantisipasi penyebaran virus korona galur baru dengan beragam cara. Salah satunya penyemprotan disinfektan,” ujar Didik.
Disinfektan merupakan senyawa kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme. Penyemprotan cairan disinfektan diharapkan mampu mensterilkan area di kawasan Bandara Juanda sehingga bebas dari kuman dan virus yang berpotensi menginfeksi manusia.
Adapun sasaran penyemprotan adalah seluruh sarana dan fasilitas yang bersentuhan langsung dengan pengguna jasa kebandarudaraan. Mulai ruang tunggu penumpang, kereta barang (troli), ruang check-in tiket pesawat, tangga dan eskalator, lift, area conveyor bagasi, hingga toilet.
Kepala KKP Kelas I Surabaya Budi Hidayat menambahkan, disinfektan yang disemprotkan menggunakan formula yang sesuai standar kesehatan. Harapannya, cairan ini bisa membunuh kuman, bakteri, serta virus sehingga bisa memperlambat laju penyebaran pada manusia.
Upaya pencegahan penyebaran virus korona juga dilakukan dengan meningkatkan pengawasan dan pemantauan kesehatan terhadap penumpang yang masuk ke area Bandara Juanda. Pengecekan suhu badan dilakukan pada penumpang yang datang sejak mereka baru mendarat, terutama penerbangan internasional.
Budi mengatakan, petugas KKP mencegat penumpang sebelum mereka turun dari pesawat. ”Satu-per satu suhu badan penumpang diperiksa dengan thermal gun (alat pengukur suhu badan),” katanya.
Setelah keluar dari pesawat, penumpang kembali diperiksa menggunakan thermal scanner yang terpasang di terminal kedatangan internasional dan terminal kedatangan domestik. Alat ini mampu memindai suhu tubuh penumpang menggunakan inframerah.
Masih dalam kerangka meminimalkan penyebaran virus korona, manajemen bandara mewajibkan kepada setiap calon penumpang yang akan berangkat diperiksa suhu tubuhnya. Pemeriksaan dilakukan oleh petugas keamanan bandara (Aviation Security) menggunakan thermal gun.
Selain itu, Communication and Legal Section Head Bandara Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro mengatakan, pihaknya telah menyediakan hand sanitizer di sejumlah titik yang menjadi pusat keramaian penumpang. Sejak merebaknya virus korona, pengelola bandara juga menerapkan pembatasan sosial di area publik. ”Caranya, mengatur jarak minimal satu meter antarorang di area pelayanan publik dengan menempatkan stiker panduan jarak,” ujar Yuristo.