Rumah Sakit Rujukan Ditambah, Tenaga Medis dan Alat Pelindung Diri Masih Kurang
Jumlah rumah sakit rujukan di wilayah Kota Magelang dan sekitarnya bertambah dari satu menjadi tiga rumah sakit. Kendati demikian, penambahan ini tidak diikuti oleh penambahan tenaga medis.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Jumlah rumah sakit rujukan di wilayah Kota Magelang dan sekitarnya bertambah dari satu rumah sakit menjadi tiga rumah sakit. Kendati demikian, penambahan ini tidak diikuti penambahan tenaga medis.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Sri Harso mengatakan, jika sebelumnya hanya ada Rumah Sakit Umum (RSU) Tidar, sekarang ditambah dengan Rumah Sakit Tentara dr Soedjono dan Rumah Sakit Jiwa Prof Dr Soerojo.
Kendati demikian, dokter spesialis paru yang biasa dilibatkan dalam penanganan pasien Covid-19 tidak tersedia di RSJ Prof Dr Soerojo. ”Karena ketiadaan tenaga, peran dokter spesialis paru di RSJ Prof Dr Soerojo nantinya akan digantikan dokter spesialis penyakit dalam saja,” ujarnya dalam jumpa pers di Kantor Pemerintah Kota Magelang, Kamis (19/3/2020).
Adapun di dua rumah sakit lainnya, masing-masing juga hanya tersedia satu dokter spesialis paru.
Selain kekurangan tenaga medis, Kota Magelang juga masih kekurangan alat pelindung diri, antara lain masker, baju pelindung, dan kacamata. Terkait dengan hal itu, Pemerintah Kota Magelang sudah mengajukan permintaan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, tetapi hingga saat ini belum dipenuhi.
Pelaksana Tugas Direktur RSU Tidar Septi Milna Soelityani mengatakan, kekurangan alat pelindung diri yang sangat mendesak untuk dipenuhi adalah baju pelindung.
Di tengah kondisi keterbatasan ini, ia sudah menyiapkan alternatif baju yang bisa dipakai sebagai pengganti. ”Jika kekurangan jas tidak kunjung terpenuhi, kami berencana mengganti jas dengan memakai baju operasi saja,” ujarnya.
Pemerintah Kota Magelang, termasuk RSU Tidar, tidak bisa memenuhi kebutuhan jas pelindung karena mendadak langka di pasaran. Adapun baju yang biasa digunakan untuk operasi cenderung lebih mudah didapatkan.
Sejak mulai menerima dan merawat pasien dalam pengawasan sejak 11 Maret hingga kini, RSU Tidar telah membuang lebih dari puluhan jas pelindung. Jas tersebut tidak bisa digunakan lagi karena hanya diperbolehkan untuk sekali pakai.
Saat ini, RSU Tidar masih merawat enam pasien dalam pengawasan (PDP). Satu PDP asal Kota Magelang saat ini sudah dinyatakan sembuh dan kembali pulang ke rumah. Lima PDP yang saat ini masih dirawat dinyatakan negatif, tidak terinfeksi Covid-19.
Dari lima PDP itu, satu orang sempat berstatus positif Covid-19. ”Hasil pertama dinyatakan positif, tetapi hasil pemeriksaan kedua negatif. Saat ini kami sedang menunggu hasil tes ketiga. Jika nantinya dua kali tes terbukti negatif Covid-19, yang bersangkutan bisa dinyatakan sembuh dan pulang,” ujar Septi.
Panik
Mewabahnya kasus Covid-19 sempat memicu kepanikan warga. Setelah sempat ada temuan kasus pasien positif terinfeksi Covid-19, sebelas warga datang memeriksakan diri ke rumah sakit.
”Mereka datang dan minta diperiksa sesuai standar penanganan Covid-19. Padahal, sebagian dari mereka sama sekali tidak menderita sakit apa pun dan juga tidak bepergian ke luar negeri,” kata Septi.
Sebagian dari mereka adalah warga yang tinggal di sekitar tempat tinggal pasien yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19. Reaksi panik dan ketakutan warga ini, menurut Septi, dikhawatirkan akan berlanjut pada diskriminasi penderita jika nantinya dia pulang kembali ke rumah.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono mengatakan, sekalipun Covid-19 sudah mewabah dan jumlah penderitanya di Indonesia terus bertambah, masyarakat Kota Magelang diminta tetap tenang.
Sejauh ini, ujar Joko, Pemerintah Kota Magelang tidak melarang kegiatan keagamaan yang berpotensi menimbulkan kerumunan, seperti ibadah shalat Jumat, misa di gereja, dan rangkaian perayaan menjelang Nyepi seperti upacara Melasti yang akan diselenggarakan 22 Maret mendatang. Kendati demikian, setiap orang diminta tetap berhati-hati dan menjaga diri sendiri dengan menjaga jarak satu dengan yang lainnya.