Acara pertemuan Ijtima Jamaah Tabligh Se-Asia yang rencananya digelar di Pakatto, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan, hari ini, dibatalkan.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Acara pertemuan Ijtima Jamaah Tabligh Se-Asia yang rencananya digelar di Pakatto, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan, hari ini, dibatalkan. Keputusan itu diambil setelah melalui pertemuan antara pemerintah, aparat keamanan, dan penyelenggara acara yang berlangsung hingga Kamis (19/3/2020) dini hari.
”Alhamdulillah, akhirnya semua sepakat ijtima ditunda atau dibatalkan. Kami terus-menerus melakukan pendekatan dan komunikasi yang juga melibatkan aparat keamanan. Untuk sementara, mereka (peserta) akan dikarantina di lokasi sambil menunggu jadwal kepulangan. Kami juga akan mengirim tim kesehatan dan juga melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi,” kata Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.
Hasil keputusan rapat ini, kami berkolaborasi dengan Panglima Kodam XIV/Hasanuddin dan Kapolda Sulsel akan mengisolasi dulu warga negara asing.
Keputusan pembatalan ini dilanjutkan dengan rapat antara Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Sulsel dan Gowa pada Kamis pagi. Pertemuan antara lain membahas langkah lanjutan setelah pembatalan acara itu.
”Hasil keputusan rapat ini, kami berkolaborasi dengan Panglima Kodam XIV/Hasanuddin dan Kapolda Sulsel akan mengisolasi dulu warga negara asing. Jumlahnya ada 411 orang dari enam negara. Kita siapkan tempat di hotel. Adapun peserta dari daerah-daerah yang ada di Sulsel, hari ini, juga akan dipulangkan menggunakan bus,” kata Nurdin.
Peserta dari luar negeri di antaranya berasal dari Malaysia, Thailand, Singapura, Pakistan, dan Bangladesh. Sebagian sudah datang ke Gowa sejak jauh hari, bahkan ada yang dua hingga tiga pekan lalu. Data terakhir, jumlah peserta yang terkumpul adalah 8.223 orang, terbesar dari Kalimantan Timur, yakni lebih 1.000 peserta.
Sementara itu, kata Nurdin, peserta yang dipulangkan ke daerah masing-masing juga akan dikarantina. Soal ini akan dikoordinasikan dengan setiap pemerintah kota dan kabupaten serta gugus tugas penanganan Covid-19 di setiap daerah.
Adapun untuk peserta dari beberapa provinsi di Indonesia, pemprov akan memanfaatkan Asrama Haji Sudiang untuk jadi penampungan sementara sembari mengurus kepulangan mereka. Sebagian peserta menggunakan pesawat, sebagian lagi menggunakan kapal laut.
”Akan dibuatkan tenda besar di asrama haji, lalu dibuat dapur umum sembari memantau perkembangan mereka dan menunggu jadwal kepulangan. Yang tidak punya tiket akan diupayakan,” kata Nurdin.
Nurdin mengatakan, tim kesehatan bekerja maksimal untuk memeriksa kondisi semua peserta. Dia mengakui, semalam ada salah satu peserta yang mengalami demam dan sudah dirawat di RS Haji Makassar dan sudah ditangani dengan baik. Pihak Dinas Kesehatan Sulsel juga mengatakan, sejauh ini tak ada pasien yang positif Covid-19.
Pertemuan Ijtima Jamaah Tabligh Se-Asia, menurut rencana, dibuka pada Kamis (19/3) ini dan berlangsung hingga Minggu (22/3). Selain di Gowa, sebagian peserta yang sudah datang juga berkumpul di Makassar. Di lokasi, warga sekitar juga ramai menggelar dagangan.