Program ”Jogja Belajar" Fasilitasi Kegiatan Siswa DIY di Rumah
Untuk mengantisipasi penularan penyakit Covid-19, Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta memutuskan para pelajar belajar di rumah. Pemprov menyiapkan situs khusus untuk memfasilitasi kegiatan itu.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Untuk mengantisipasi penularan penyakit Covid-19, Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta akhirnya memutuskan para pelajar di provinsi itu akan belajar di rumah. Pemprov DIY telah menyiapkan website atau situs untuk memfasilitasi para murid belajar di rumah.
Keputusan tersebut disampaikan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X seusai menggelar rapat koordinasi dengan para bupati dan wali kota, Kamis (19/3/2020) sore, di kompleks kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta. ”Mulai tanggal 23 sampai 31 Maret 2020, anak-anak pelajar kita belajar di rumah,” ujarnya.
Sultan menjelaskan, selama belajar di rumah, para pelajar di DIY difasilitasi dengan program ”Jogja Belajar”. Program yang dikembangkan oleh Pemprov DIY itu bisa diakses melalui situs yang beralamat di http://jbclass.jogjabelajar.org. Situs itu menyediakan fasilitas kelas daring bagi para guru dan murid.
Sultan berharap, selama waktu yang sudah ditentukan itu, para pelajar di DIY benar-benar belajar di rumah dan tidak pergi main ataupun berwisata. Para orangtua juga diminta memastikan anak-anak mereka benar-benar menjalani proses pembelajaran di rumah. Sebab, masa kegiatan belajar di rumah itu bukan masa liburan.
”Ini bukan libur, melainkan belajar di rumah. Jadi, jangan dianggap libur. Kalau dianggap libur, nanti mereka pergi ke mana-mana,” katanya.
Menurut Sultan, Pemprov DIY juga akan mengevaluasi program belajar di rumah bisa berjalan efektif atau tidak. Apabila dinilai efektif dan masih dibutuhkan, pelaksanaan kegiatan belajar di rumah bisa diperpanjang. Namun, jika program itu tidak efektif, ada kemungkinan pelajar akan diminta kembali belajar di sekolah.
”Kami akan evaluasi, apakah program Jogja Belajar ini efektif atau tidak. Makanya di situ keluarga dan orangtuanya dilibatkan,” kata Sultan yang merupakan Raja Keraton Yogyakarta.
Sultan menyatakan, kegiatan belajar di rumah itu diputuskan untuk mengurangi berkumpulnya orang dengan jumlah banyak. Hal ini penting untuk mengurangi risiko penularan penyakit Covid-19. Selain itu, Pemprov DIY juga mengimbau semua pihak untuk menunda penyelenggaraan kegiatan yang mendatangkan peserta dalam jumlah banyak.
Meski begitu, Pemprov DIY belum mengeluarkan keputusan resmi untuk menutup obyek wisata. Pemprov DIY juga belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) Covid-19.
”Sebetulnya tempat-tempat wisata itu enggak usah ditutup. Toh juga enggak ada yang datang. Tetapi, kami belum mengambil keputusan seperti itu (menutup destinasi wisata),” ungkap Sultan.
Sebetulnya tempat-tempat wisata itu enggak usah ditutup. Toh juga enggak ada yang datang. Tetapi, kami belum mengambil keputusan seperti itu (menutup destinasi wisata). (Sultan HB X)
Bertambah
Pada Kamis ini, pasien yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 bertambah dua orang. Oleh karena itu, total pasien positif Covid-19 di DIY empat orang.
”Kami sudah melakukan konfirmasi kepada (pemerintah) pusat. Tambahan kasus positif di DIY per tanggal 19 Maret 2020 ada dua orang. Apabila dijumlahkan secara kumulatif dengan yang sudah ada, maka di DIY ada empat kasus positif,” kata Juru Bicara Pemprov DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih.
Berty menjelaskan, tambahan dua pasien baru ialah seorang pasien laki-laki berusia 60 tahun yang tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta serta laki-laki berusia 50 tahun yang sedang dirawat di RSUD Panembahan Senopati, Kabupaten Bantul, DIY.
Menurut Berty, pasien yang tengah dirawat di RSUD Kota Yogyakarta itu diketahui mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat, bersama dengan pasien positif Covid-19 di Solo. Sementara itu, pasien yang dirawat di RSUD Panembahan Senopati diketahui pernah melakukan perjalanan ke Jakarta.
Setelah keduanya dinyatakan positif, Dinas Kesehatan DIY segera melakukan tracing atau penelusuran terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan mereka.
Berty menambahkan, setelah keduanya dinyatakan positif, Dinas Kesehatan DIY segera melakukan tracing atau penelusuran terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan mereka. Penelusuran ini penting untuk mencegah penularan Covid-19 secara lebih luas.
”Setelah dinyatakan positif, kami akan melakukan tracing. Tracing dilakukan pada kontak erat, keluarga serumah, dan tenaga medis yang merawat. Pada mereka akan dilakukan pemantauan dan pengambilan swab,” ungkap Berty.