logo Kompas.id
NusantaraPembangunan Perbatasan Dinilai...
Iklan

Pembangunan Perbatasan Dinilai Tidak Maksimal

Sinergi program dalam membangun wilayah perbatasan sungguh diperlukan. Hal tersebut penting mengingat selama ini pembangunan lebih banyak dilakukan dengan pendekatan dari atas ke bawah.

Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/adHq2uhQ41j1uYuNb-wCoCOqsUA=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F93e3e158-a118-4ba9-b57c-a09798020293_jpg.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Pasar perbatasan Motaain-Batugade-Timor Leste bakal hanya dikunjungi warga RI di perbatasan saja setelah warga Timor Leste tidak diizinkan masuk wilayah RI untuk menghindari masuknya virus korona ke Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan wilayah perbatasan dinilai belum maksimal karena dilaksanakan secara sektoral dengan pendekatan dari atas ke bawah. Untuk itu, diperlukan payung hukum yang lebih kuat, yaitu undang-undang.

Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Robert Endi Jaweng ketika dihubungi, Rabu (18/3/2020), di Jakarta mengatakan, masalah pengembangan wilayah perbatasan sangat kompleks. Tidak hanya karena melibatkan banyak pihak, tetapi juga karakteristik wilayah perbatasan juga berbeda-beda, yakni berupa daratan dan kepulauan.

Editor:
susanarita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000