Empat Pasien Terduga Covid-19 di Padang Dinyatakan Negatif
Empat pasien dalam pengawasan di RSUP Dr M Djamil Padang, Sumatera Barat, dinyatakan negatif mengidap Covid-19 dari 16 pasien dalam pengawasan atau terduga Covid-19.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Empat pasien dalam pengawasan di RSUP Dr M Djamil Padang, Sumatera Barat, dinyatakan negatif mengidap coronavirus disease 2019 atau Covid-19 dari 16 pasien dalam pengawasan atau terduga Covid-19. Tiga pasien segera dipulangkan, sedangkan satu pasien telah meninggal dan dimakamkan pada Jumat (13/3/2020).
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam jumpa pers di Padang, Rabu (18/3/2020) sore, mengatakan, keempat pasien itu sebelumnya baru pulang umrah dari Arab Saudi. Sampelnya dikirimkan beberapa waktu lalu dan hasilnya baru disampaikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) Kementerian Kesehatan pada hari ini.
”Empat sampel yang dikirimkan ke Badan Litbangkes beberapa waktu lalu dan hasilnya negatif semua. Dari empat itu, ada satu yang meninggal. Karena almarhum negatif, keluarga yang pernah kontak dengannya tidak perlu khawatir. Tiga pasien lainnya akan dipulangkan pada sore ini,” kata Irwan.
Berdasarkan data terakhir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumbar, Rabu (18/3/2020), total ada 16 pasien dalam pengawasan atau terduga Covid-19 yang diperiksa. Enam orang dinyatakan negatif, satu di antaranya meninggal. Adapun sepuluh orang lainnya, satu d antaranya sudah meninggal, dan masih menunggu hasil uji laboratorium sampel usap tenggorokan dan hidung.
”Dengan demikian, saya tegaskan, sampai saat ini Sumbar belum ada yang positif. Yang masuk daftar ODP pun sebagian besar sudah lepas dari status ODP,” ujar Irwan. Adapun jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terkait Covid-19 di Sumbar selama 5-18 Maret 2020 mencapai 1.486 orang.
Direktur RSUD Dr M Djamil Padang Yusirwan mengatakan, pasien yang dinyatakan negatif tersebut ternyata mengalami pneumonia atau radang paru. Sementara itu, pasien yang meninggal mengalami multikomplikasi penyakit, yaitu diabetes melitus, jantung, hipertensi, dan pneumonia.
Sampai saat ini Sumbar belum ada yang positif.
”Karena bukan Covid-19, penatalaksanaannya berbeda. Kalau yang positif, tunggu dua kali hasilnya negatif (baru dikatakan sembuh). Kalau yang tiga ini, dari awal hasil pemeriksaannya memang negatif. Begitu gejala klinisnya selesai, dipulangkan seperti biasa tanpa dilakukan tracing (penelusuran),” kata Yusirwan.
Selektif
Sementara itu, dalam rapat antisipasi Covid-19 dengan direktur rumah sakit se-Sumbar, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit meminta rumah sakit ikut berperan memeriksa pasien. Rumah sakit harus lebih selektif memeriksa pasien sehingga tidak semuanya dirujuk ke RSUP Dr M Djamil Padang.
”Semua rumah sakit di Sumbar harus siap memeriksa pasien. Tidak semua pasien dirujuk ke RSUP Dr M Djamil. Batuk biasa atau flu biasa jangan langsung dirujuk. RSUP Dr M Djamil sudah sesak,” kata Nasrul.
Menurut Nasrul, kapasitas ruang isolasi di RSUP Dr M Djamil Padang awalnya hanya delapan ruangan. Kemudian, karena pasien bertambah banyak, ruangan isolasi dikembangkan menjadi 17 ruangan dengan menggunakan ruangan lainnya.
Selain RSUP Dr M Djamil Padang, sebenarnya ada dua rumah sakit lainnya yang dijadikan/sedang disiapkan sebagai rumah sakit rujukan, yaitu RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi dan Rumah Sakit Universitas Andalas.
RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi memiliki lima ruang isolasi, sedangkan RS Unand mempunyai 23 ruang isolasi. RS Unand sedang melengkapi kamar mandi dan diperkirakan bisa menampung pasien rujukan diduga mengidap Covid-19 sekitar tiga hari ke depan.
Ditambahkan Nasrul, mulai Kamis (19/3/2020) RSUP Dr M Djamil Padang mendirikan tenda untuk pemeriksaan awal pasien rujukan. ”Sebelum masuk ke dalam menjadi PDP, diperiksa dulu. Kalau sakitnya ringan, tidak perlu diisolasi,” ujar Nasrul.