Universitas Airlangga Pastikan Enam Spesimen Positif Virus Korona
Tim peneliti Universitas Airlangga memastikan enam spesimen pasien yang sedang dirawat di Surabaya positif virus korona.
Oleh
AMBROSIUS HARTO, AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Tim peneliti Universitas Airlangga memastikan enam spesimen pasien yang sedang dirawat di Surabaya, Jawa Timu, positif virus korona.
”Betul enam spesimen itu positif virus korona,” kata Ketua Institute of Tropical Disease (ITD) Unair Maria Lucia Inge Lusida saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (17/3/2020) malam.
Inge menyebutkan, spesimen yang telah diteliti itu berasal dari hasil swab pasien yang sedang dirawat di sejumlah rumah sakit di Surabaya. Namun, Inge menolak menyebutkan rumah sakit dimaksud. ”Itu rumah sakit di Surabaya,” katanya, singkat.
Betul enam spesimen itu positif virus korona.
Sampai dengan Selasa malam, di Jatim ada 11 orang dalam pengawasan dan 16 pasien dalam pengawasan karena virus korona. Di Jatim ada tiga rumah sakit rujukan utama penanganan pasien akibat virus korona, yakni RSUD Dr Soetomo Surabaya, RSUD Dr Soedono Madiun, dan RSUD Dr Saiful Anwar Malang.
Selain itu, ada 41 RS rujukan untuk pasien akibat virus korona. Sebanyak 14 dari 41 RS rujukan itu ada di Surabaya, salah satunya adalah RS Universitas Airlangga (RSUA) yang turut difungsikan untuk pemeriksaan kesehatan bagi kalangan masyarakat dalam penanganan akibat virus korona.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan telah menyiapkan tambahan 132 tempat tidur isolasi pasien untuk antisipasi situasi pandemi korona. Ruang isolasi itu disiapkan di Surabaya, yakni 112 tempat tidur di RS Jiwa Menur dan 20 tempat tidur di RSUD Dr Soetomo.
Deretan tempat tidur untuk ruang isolasi sudah siap, tersedia, dan tertata di gedung baru RS Jiwa Menur. Pengoperasian ruang isolasi tambahan memasuki tahap akhir. Namun, masih harus menunggu pemasangan peralatan dan kelengkapan, yakni negative pressure, ventilator, penyejuk udara, dan sekat kaca di antara setiap tempat tidur.
Menurut Khofifah, ruang isolasi tambahan di RS Jiwa Menur akan terintegrasi dengan RSUD Dr Soetomo. RSJ Menur akan turut didukung oleh tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (Pinere) dengan keahlian dan kepakaran bidang infeksi paru-paru. Ruang isolasi tambahan diperuntukkan bagi pasien dan masyarakat sesuai pelaksanaan swab yang memerlukan isolasi mandiri dengan tujuan mencegah penyebaran virus korona.
”Misalnya ada warga setelah swab ternyata butuh penanganan isolasi mandiri, tetapi tak bisa dilakukan di rumah sehingga bisa dilakukan di ruang isolasi tambahan,” kata Khofifah.
Menurunkan potensi
Selain itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan sejumlah pemerintah kabupaten/kota menempuh berbagai tindakan untuk menurunkan potensi penyebaran virus korona.
Di Surabaya, Satgas Jatim dan tim Pemerintah Kota Surabaya telah melaksanakan penyemprotan disinfektan di beberapa tempat publik. Pemkot Surabaya melakukan penyemprotan sejak pekan lalu mulai dari lingkungan Pemkot Surabaya, taman, pasar, masjid, gereja, ruang tunggu bandar udara, terminal, dan stasiun.
Selain melakukan penyemprotan, juga dibagikan masker kepada warga, serta memasang ratusan wastafel serta pembersih tangan. Satgas Jatim menyerahkan bantuan 2.000 masker dan 15 alat pelindung diri (ADP) untuk RSUA.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan telah menyediakan tempat cuci tangan dan sabun serta hand sanitizer atau gel pembersih di sejumlah lokasi publik.
”Kami melaksanakan penyemprotan dengan tujuan agar mengurangi bahaya mikroorganisme terutama di lingkungan kerja dan tempat publik,” katanya.
Untuk penyemprotan, lanjut Feny, sapaan akrab Febria, turut dilibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah, antara lain satpol PP, dinas ketahanan pangan dan pertanian, dinas kebersihan dan ruang terbuka hijau, dan dinas perhubungan.
”Setidaknya ada 100 petugas yang kami kerahkan untuk penyemprotan disinfektan sejak Sabtu (14/3/2020) dan akan kami teruskan sampai dapat menjangkau seluruh fasilitas pubilk dan aparatur di Kota Surabaya,” katanya.
Tim kesehatan juga membagi-bagikan hand sanitizer kepada masyarakat. Produk yang dibagikan merupakan buatan mandiri dinas kesehatan kepada kalangan warga yang membutuhkan, antara lain penumpang di terminal, sopir atau kru angkutan umum, dan pengojek daring. Sudah tiga hari hand sanitizer dibuat sendiri oleh dinas kesehatan. Di hari pertama, dinas kesehatan membuat 50 liter, lalu 200 liter. Selasa ini, yang dibuat sebanyak 875 liter.