Lampung Optimalkan Pembelajaran Jarak Jauh hingga Pemeriksaan Suhu Tubuh
Pembelajaran jarak jauh mulai diterapkan oleh siswa di semua jenjang pendidikan di Lampung. Pembelajaran ini dilakukan sebagai pengganti pelajaran langsung di sekolah.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Merebaknya virus korona jenis baru membuat Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengeluarkan instruksi khusus untuk siswa. Kegiatan belajar untuk semua siswa mulai dari jenjang TK hingga SMA diminta dilakukan di rumah. Sekolah yang tetap melaksanakan ujian nasional berbasis komputer atau UNBK diminta menyiapkan alat pemeriksaan suhu tubuh dan hand sanitizer.
Berdasarkan pantauan Kompas, Selasa (17/3/2020), instruksi itu sudah mulai diberlakukan di sejumlah sekolah. Di SMK Negeri 2 Bandar Lampung, pelaksaan UNBK tetap dilakukan di sekolah. Siswa yang akan masuk ke ruang ujian harus melakukan tes suhu tubuh dan mencuci tangan.
Febi Yolanda (29), salah satu panitia ujian, menuturkan, pemeriksaan suhu tubuh pada siswa dan pengawas ujian sudah dilakukan sejak hari pertama pelaksanaan ujian pada Senin (16/3/2020). Hal itu sesuai dengan instruksi dari pemerintah daerah untuk pencegahan penyebaran virus korona jenis baru.
Hingga hari kedua, menurut dia, dari 525 siswa yang mengikuti ujian, belum ada siswa yang terdeteksi mengalami demam. Namun, ada 11 siswa yang mengalami batuk dan pilek. ”Kami memberikan masker sebelum siswa masuk ke dalam kelas. Pengawas juga akan terus memantau kondisi kesehatannya selama melaksanakan ujian,” kata Febi.
Kepala SMK 2 Bandar Lampung Firdaus menuturkan, pihak sekolah juga akan menarik siswa yang masih melaksanakan praktik kerja lapangan di sejumlah perusahaan. Sedikitnya ada sekitar 180 siswa yang sedang melaksanakan magang.
Selain itu, pihak sekolah juga memberlakukan pembelajaran jarak jauh bagi siswa kelas X dan XI. Komunikasi antara guru dan siswa dilakukan melalui grup di aplikasi Whatsapp. Selain itu, guru juga diminta menyiapkan bahan ajar melalui situs web smartschool.lampungprov.go.id.
Kepala Dinas Pendidikan Lampung Sulpakar menjelaskan, pembelajaran jarak jauh diterapkan sejak 17-30 Maret 2020 sesuai instruksi gubernur. Selain menerapkan sistem daring, sekolah juga diminta tidak menggelar kegiatan yang mengundang banyak peserta dalam satu ruangan selama beberapa bulan ke depan.
Meski begitu, pihaknya menilai UNBK tetap bisa digelar karena setiap sekolah sudah menyiapkan hand sanitizer dan alat pemantau suhu tubuh untuk pencegahan dan deteksi dini. Panitia juga diminta memberikan masker dan memantau kondisi siswa yang diketahui memiliki gejala batuk, demam, atau pilek.
Sejumlah orangtua siswa mengapresiasi langkah pemerintah yang menerapkan penerapan pembelajaran jarak jauh di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran virus korona. Mereka menilai, pola belajar seperti itu cukup efektif dan mudah.
Meli Puspisa (35), warga Desa Bumisari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, menuturkan, anaknya yang duduk di bangku kelas III SD tidak mengalami kendala berarti selama proses belajar. Setiap hari, orangtua wajib mendampingi anaknya memeriksa tugas yang diberikan guru melalui grup di aplikasi Whatsapps. Tugas yang sudah dikerjakan siswa lalu diunggah dalam grup yang sama untuk dinilai oleh guru.
Dia menilai, pemanfaatan aplikasi Whatsapp yang mudah diakses dari desa membuat pembelajaran jarak jauh lebih efektif dibandingkan melalui situs web. Dia menilai, situs web akan susah diakses jika dipakai bersama-sama oleh banyak orang dalam satu waktu.