Waspada Covid-19, Siswa di Talaud Belajar di Rumah Dua Pekan
Bupati Kepulauan Talaud Elly Lasut meminta kegiatan belajar dan mengajar di seluruh SD dan SMP di Kepulauan Talaud dihentikan selama 10-14 hari sebagai bentuk kewaspadaan penularan Covid-19.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MELONGUANE, KOMPAS-Bupati Kepulauan Talaud Elly Lasut meminta kegiatan belajar dan mengajar di seluruh SD dan SMP di Kepulauan Talaud dihentikan selama 10-14 hari sebagai bentuk kewaspadaan penularan Covid-19. Seluruh puskesmas juga diminta menyiapkan minimal satu ruang isolasi sekalipun belum ada pasien yang terduga atau positif terjangkit.
Hal ini diungkapkan dalam rapat koordinasi bersama dinas dan lembaga pemerintahan terkait di Melonguane, Senin (16/3/2020). Elly Lasut mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global. Hal itu membuatnya bisa saja menjangkiti daerah mana pun di dunia, termasuk Kepulauan Talaud.
Kontak dengan virus dapat dihindari dengan mengurangi komunikasi dan kontak langsung pada jarak kurang dari 1-2 meter, termasuk di sekolah. Elly pun meminta semua kegiatan di sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) dihentikan sementara.
“Saya minta mulai besok semua siswa SD dan SMP belajar di rumah masing-masing, setidaknya 10-14 hari. Guru-guru dan aparatur desa saya minta ikut mengawasi,” katanya.
Menurut Elly, sekolah-sekolah di Talaud belum bisa melaksanakan kelas dalam jaringan (daring). Karena itu, ia meminta guru setiap mata pelajaran menyusun penugasan bagi para siswa selama 10-14 hari untuk memastikan siswa tetap belajar dalam kurun waktu tersebut. “Jadi ini bukan libur, tapi benar-benar belajar di rumah,” tambahnya.
Di sisi lain, Elly juga meminta para kepala sekolah bekerja sama dengan kepala desa setempat untuk mengadakan kerja bakti membersihkan sekolah. Semua perabotan dan dinding serta lantai di berbagai ruangan harus dibersihkan dengan cairan pembersih beralkohol, karbol, atau disinfektan.
Kepala Dinas Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kepulauan Talaud Adrian Taarega mengatakan, imbauan ini akan disampaikan pada semua kepala sekolah melalui surat edaran. Jika ada aktivitas di sekolah, siswa maupun guru yang sakit flu akan diminta untuk mengenakan masker kesehatan.
Sementara itu, kegiatan di perkantoran pemkab tetap berlangsung seperti biasa. Namun, Elly mengimbau agar kontak langsung antarpekerja dikurangi, misalnya jabat tangan dan cium pipi. Acara-acara kantor yang mengumpulkan banyak orang, seperti pelantikan kepala desa, diminta ditunda.
Khusus untuk pusat keramaian seperti bandara dan pelabuhan, Elly meminta agar disiapkan cairan pembersih tangan (hand sanitizer), alat pengukur suhu, serta sabun cuci tangan. Upaya ini juga diiringi penyediaan ruang isolasi di setiap puskesmas, terutama di wilayah dengan banyak pendatang seperti Melonguane, Beo, Lirung, dan Miangas.
Miangas, misalnya, rawan menjadi pintu masuk bagi penularan Covid-19 karena statusnya sebagai pintu masuk lintas batas dari Filipina. Karena itu, Kepala Puskesmas Miangas Albert Nusa mengatakan, pihaknya sudah menyediakan sebuah ruang isolasi.
“Kami sudah siap sejak ada ancaman penyakit polio jenis lain dari Filipina tahun lalu,” katanya.
Miangas, misalnya, rawan menjadi pintu masuk bagi penularan Covid-19 karena statusnya sebagai pintu masuk lintas batas dari Filipina
Elly Lasut mengatakan, langkah ini adalah prosedur yang ditetapkan daerahnya secara mandiri. "Semoga virus itu tidak masuk ke sini. Tapi, jika ada, kita sudah akan siap menghadapinya. Setelah 14 hari, kita akan evaluasi keberadaan Covid-19 di Talaud," katanya
Kewaspadaan terhadap Covid-19 meningkat setelah adanya seorang warga Manado yang dinyatakan positif mengidap Covid-19 setelah dirujuk Rumah Sakit Umum Pusat Prof dr RD Kandou Manado pada Senin (9/3/2020). Pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan umrah.
Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Utara Debie Kalalo, Minggu (15/3/2020), menyatakan, uji laboratorium kedua terhadap pasien tersebut menunjukkan hasil negatif. Ada 37 orang yang memiliki kontak erat terhadap pasien tersebut.
“Telah dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap 37 orang tersebut. Hasilnya akan diketahui dalam waktu tidak lama lagi. Masyarakat tenang dan jangan panik, tidak perlu belanja logistik berlebihan,” kata Debie.
Penetapan kegiatan belajar siswa secara mandiri di rumah juga diambil Pemerintah Kota Manado. Kebijakan tersebut berlaku Senin-Jumat (16-27/3/2020) demi mencegah penularan virus di Manado. Wali Kota Manado Vicky Lumentut meminta para guru menyiapkan tugas bagi para siswa.
Vicky juga meminta semua orang tua siswa mengawasi anak-anak agar tetap berada di rumah. Kegiatan di kerumunan orang banyak disebutnya dapat menyebabkan perluasan penularan Covid-19.
Pemerintah Provinsi Sulut juga menghentikan kegiatan belajar dan mengajar di sekolah menengah atas dan kejuruan (SMA dan SMK) untuk sementara selama 16-30 Maret. Meski demikian, ujian nasional berbasis komputer (UNBK) bagi siswa SMK yang dimulai Senin (16/3/2020) tetap berlangsung.
Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw telah membuka hajatan nasional tersebut di SMK Negeri 1 Manado, Senin pagi. Ia juga berbicara dengan 15 bupati dan wali kota di Sulut dalam konferensi video. Dalam konferensi itu, pemkab Kepulauan Sangihe juga menyatakan telah meliburkan siswa-siswanya.