logo Kompas.id
NusantaraBertumbangan karena Kebakaran ...
Iklan

Bertumbangan karena Kebakaran Gambut Tanpa Solusi

Kebakaran hutan dan lahan gambut di Sumatera mengisahkan kegetiran dan kepedihan warga, termasuk anak-anak balita. Berulang setiap tahun, hampir tak ada solusi permanen.

Oleh
IRMA TAMBUNAN/RHAMA PURNA JATI
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3GZRH2R2lQRiYzSd9MW_o3je3_k=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F2019%2F09%2Fef%2F958%2F20190921_121311jpg%2F20190921_121311SILO.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Sari (36) menemani putrinya, Aisyah (4), yang terbaring lemah dirawat salah satu rumah sakit di Kota Jambi, Sabtu (21/9/2019). Aisyah mengalami diare dan konjungtivitis alias iritasi mata akibat paparan asap karhutla yang melanda rumah mereka di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Tahun lalu terasa paling memilukan bagi keluarga Sari (37). Kebakaran gambut yang memicu pekatnya kabut asap di desa memaksa seluruh keluarga itu mengungsi.

Sari ingat betul, kebakaran dahsyat menerjang desanya, Muara Sabak Barat, Tanjung Jabung Timur, Jambi, September 2019. Api mengepung sebagian areal perkebunan sawit dan akasia. Tak hanya kebun warga, lahan korporasi pun membara. Gara-gara musibah itu, kedua anaknya diopname di rumah sakit akibat peradangan selaput mata.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000