Sampel Dua Pasien yang Diisolasi di Rumah Sakit di Palu Dikirim ke Kemenkes
Dua pasien dalam pengawasan terkait penyakit dari virus korona jenis baru diisolasi di RSU Undata, Palu, Sulawesi Tengah. Sampel untuk pemeriksaan di Kementerian Kesehatan dikirimkan.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Dua pasien dalam pengawasan terkait penyakit dari virus korona jenis baru atau SARS-CoV-2 diisolasi di RSU Undata, Palu, Sulawesi Tengah. Sampel untuk pemeriksaan di Kementerian Kesehatan dikirimkan.
Kedua pasien tersebut dirujuk dari dua rumah sakit berbeda di Palu, Sabtu (14/3/2020) malam. Mereka masing-masing berumur 62 tahun dan 16 tahun. Saat ini mereka telah ditempatkan di ruang isolasi khusus untuk penanganan Covid-19. Status keduanya disebut pasien dalam pengawasan (PDP).
”Sampel keduanya untuk pemeriksaan penyakit Covid-19 diambil hari ini dan dikirimkan ke Kementerian Kesehatan di Jakarta,” kata Direktur Utama RSU Undata I Komang Ade dalam konferensi pers di Palu, Minggu (15/3/2020).
Komang menyebutkan, keduanya memiliki gejala yang menyerupai gejala awal terjangkit Covid-19, yakni badan panas, batuk, dan agak sesak napas. Satu pasien kondisinya agak membaik. Namun, ia tak menjelaskan riwayat bepergian kedua pasien tersebut.
Sampel keduanya untuk pemeriksaan penyakit Covid-19 diambil hari ini dan dikirimkan ke Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Terkait hasil pemeriksaan laboratorium, Komang menyebutkan, dipastikan sampel tiba di Kementerian Kesehatan, Senin (16/3/2020). Tak menyebutkan waktu persis diketahui hasil apakah negatif atau positif Covid-19, ia hanya menyatakan, ”Secepatnya.”
PDP merupakan tahap lebih lanjut dari orang dalam pemantauan (ODP). Jika PDP harus diisolasi di rumah sakit rujukan, ODP diisolasi di rumahnya dengan masa pemantauan 14 hari. ODP belum menunjukkan gejala-gejala terkait Covid-19, tetapi memiliki riwayat bepergian ke negara atau daerah yang sudah terjangkit penyakit tersebut. Status PDP apakah positif atau negatif COVID-19 ditentukan oleh hasil pemeriksaan sampel di laboratorium Kementerian Kesehatan.
RS Undata merupakan salah satu rumah sakit rujukan dari total lima rumah sakit rujukan di Sulteng. Rumah sakit tersebut telah memiliki ruang isolasi sejak pertengahan Februari 2020. Ruang isolasi tersebut terletak jauh dari instalasi perawatan pasien umum. Rumah sakit memiliki 12 tempat tidur. Rumah sakit rujukan lain adalah RS Luwuk di Kabupaten Banggai, RS Mokodompi (Tolitoli), RS Kolonodale (Morowali Utara), dan RS Undata (Palu).
Terkait alat pelindung diri untuk tenaga medis, Komang menyebutkan, saat ini stok 50 unit. Apakah jumlah tersebut cukup, ia hanya menyebutkan kebutuhan memang banyak. Suplai akan terus diakukan Dinas Kesehatan Provisi Sulteng melihat kebutuhan.
Alat pelindung diri (APD) paket lengkap yang terdiri dari pakaian, sarung tangan, masker, kacamata, dan sepatu. Kecuali sepatu, alat-alat lain hanya sekali pakai dan untuk sterilisasi langsung dibakar.
Terkait APD, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng Renny Lamadjido menyatakan, saat ini stok yang dipunyai dinas 120 unit. ”(Jumlah) banyak, ya, tidak, tetapi ada stok. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk pasokan APD dengan melihat kebutuhan di rumah sakit rujukan,” ujarnya.
Selain dua PDP, pemerintah saat ini fokus untuk mengurus 32 ODP di Palu. Mereka memiliki riwayat bepergian ke negara yang sudah terserang Covid-19, seperti Jepang dan Korea Selatan. Mereka diawasi kondisinya. Mereka ”diisolasi” di rumah masing-masing.
Renny menyatakan, ia telah menginstrusikan agar setiap kabupaten melakukan penyelidikan epidemi (PE), termasuk menelusuri PDP dan ODP serta orang-orang yang pernah kontak dengan mereka. Tim surveilans di tiap-tiap dinas kesehatan dimaksimalkan untuk langkah tersebut.