Banjir bandang kembali menerjang dua desa di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Sabtu (14/3/2020). Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, 300 rumah warga terdampak akibat diterjang air bercampur lumpur tersebut.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Banjir bandang kembali menerjang dua desa di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (14/3/2020). Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, 300 rumah warga terdampak akibat diterjang air bercampur lumpur tersebut.
Kedua desa yang terdampak banjir ialah Desa Kalisat dan Desa Sempol. Banjir bandang menerjang lokasi yang sama pada awal Februari. Bahkan, hunian sementara yang dibangun pemerintah rusak diterjang banjir.
”Kalau dibandingkan dengan banjir Februari, banjir kali ini lebih parah. Airnya lebih deras, air juga lebih tinggi. Beruntung kali ini material banjir bandang tidak disertai kayu-kayu,” tutur Aswito, Kepala Desa Kalisat, ketika dihubungi dari Banyuwangi, Sabtu (14/3/2020).
Banjir bandang menerjang lokasi yang sama pada awal Februari.
Aswito mengatakan, debit air di Sungai Sempol mulai naik pada pukul 13.30. Sekitar 30 menit kemudian, air mulai meluap dan menggenangi permukiman warga.
Saat dihubungi sekitar pukul 17.00, Aswito mengatakan, luapan air dan debit air di Sungai Sempol mulai surut. Namun, material sisa banjir berupa lumpur tertinggal dan menggenangi permukiman warga.
”Sekitar 20 hunian sementara rusak karena banjir. Padahal, hunian sementara ini dibangun untuk warga yang rumahnya rusak akibat banjir Februari,” tuturnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso Kukuh Triatmoko membenarkan banjir bandang kali ini lebih parah dari banjir Februari. Sedikitnya 300 rumah terdampak dan satu bangunan sekolah dasar rusak.
”Saat ini banjir sudah surut. Akan tetapi, endapan lumpur yang tersisa sangat tebal hingga mencapai 1 meter. Bahkan, sungai tertutup lumpur dan pasir hingga rata dengan tinggi tanggul,” ujar Kukuh.
Ditanya terkait dengan pengungsi, Kukuh mengatakan tidak ada posko pengungsian yang didirikan. Warga memilih mengungsi secara mandiri ke rumah kerabatnya yang tidak terdampak banjir bandang.
Banjir Februari
Dalam catatan Kompas, banjir bandang yang menerjang Ijen pada Februari menyebabkan empat orang terluka. Adapun kerugian materiil akibat banjir bandang itu antara lain 214 rumah rusak dan 40 kandang ternak rusak.
Hewan ternak yang menjadi harta berharga warga juga hanyut. Sedikitnya 864 hewan hanyut. Jumlah itu terdiri dari 800 ekor kambing, 53 ekor sapi, dan 11 ekor kuda. Banjir bandang juga merendam 10 hektar lahan pertanian.
Tak hanya itu, beberapa fasilitas umum juga rusak diterjang banjir bandang, antara lain 6 unit mushala, 3 titik jembatan, serta plengsengan sungai sepanjang 8 kilometer retak dan jebol. Banjir bandang juga membuat satu sekolah rusak ringan.
Material lumpur dan batang pohon yang dibawa aliran banjir juga merusak saluran air bersih sepanjang 14 kilometer yang digunakan untuk mengaliri tiga desa, yaitu Desa Sempol, Kalisat, dan Belawan. Tak hanya itu, 22 titik fasilitas mandi cuci kakus umum juga rusak diterjang banjir bandang.
Desa Sempol dan Desa Kalisat berada di Kecamatan Ijen. Lokasi itu merupakan akses menuju Gunung Ijen dari Bondowoso sekaligus jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi.