NTB Tindak Lanjuti Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Pemerintah Provinsi NTB menindaklanjuti surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait pencegahan Covid-19. Caranya dengan membatasi kegiatan yang melibatkan banyak orang dan upaya preventif di sekolah.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Guna mencegah coronavirus disease2019 atauCovid-19, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Barat membatasi kegiatan banyak orang di instansi untuk sementara waktu. Mereka juga mendorong sekolah untuk mengambil upaya-upaya preventif.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Barat (NTB) Aidy Furqan di Mataram, Jumat (13/3/2020), mengatakan, ia sudah menerima surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengenai upaya pencegahan Covid-19.
Ada dua surat edaran yang dikeluarkan Nadiem, yakni Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di lingkungan Kemendikbud dan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan.
”Saya sudah meminta seluruh bidang dan cabang dinas meneruskan surat edaran itu ke sekolah-sekolah,” kata Aidy.
Menurut Aidy, salah satu isi surat edaran itu adalah tidak melakukan kegiatan dengan peserta dalam jumlah banyak. Hanya saja, kata Aidy, hal itu perlu penyesuaian mengingat di dinas mereka juga sering mengadakan pertemuan.
”Sebab, kalau menunda pertemuan, lalu membuat kegiatan mundur dari jadwal nasional juga agak susah. Menyikapi hal itu, yang perlu dijaga adalah cara berkontak fisik,” kata Aidy.
Aidy menambahkan, untuk sekolah, ia juga meminta sekolah untuk kembali menggiatkan pola hidup bersih dan sehat.
”Pola hidup bersih dan sehat itu sebenarnya sudah lama berjalan di sekolah. Hanya saja, karena merebaknya Covid-19, menimbulkan kekhawatiran. Orangtua khawatir, anak-anak khawatir. Apalagi Senin besok ujian,” tutur Aidy.
Selain itu, kata Aidy, ia menginstruksikan sekolah dan cabang dinas untuk bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat serta pusat kesehatan masyarakat.
”Kerja sama ini untuk penyuluhan tentang bagaimana pola hidup bersih sehat, termasuk mencuci tangan. Serta penyuluhan penggunaan masker bagi penderita flu atau sakit tertentu dan yang tidak flu,” kata Aidy yang meminta siswa yang sedang flu berat agar tidak masuk sekolah.
Kerja sama ini untuk penyuluhan tentang bagaimana pola hidup bersih sehat, termasuk mencuci tangan.
Sekolah, kata Aidy, juga diminta menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun. ”Ini juga sudah dilakukan sebagian besar sekolah. Tinggal sekarang diperbanyak saja,” kata Aidy.
Sebagai langkah awal, pada Jumat pagi, kata Aidy, pihaknya bersama Dinas Kesehatan NTB juga sudah mengadakan penyuluhan bagi pejabat di lingkungan Dikbud, kepala sekolah, dan ketua organisasi siswa intra sekolah (OSIS) terkait protokol area institusi pendidikan untuk penanganan Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi mengatakan, pendidikan mendapat perhatian besar karena termasuk area dengan jumlah peserta terbanyak.
”Oleh karena itu, hari ini kami memberikan penyuluhan ke tingkat atas dulu, dan harapannya bisa diteruskan di tingkat bawah, di sekolah-sekolah. Kami juga sudah meminta Dinas Kesehatan dan Puskesmas di daerah-daerah menyelenggarkan penyuluhan yang sama,” kata Eka.