Diduga Depresi, Polisi Tewas Setelah Minum Cairan Pembersih Lantai
Diduga depresi, seorang anggota kepolisian di Bandar Lampung meninggal di rumah sakit setelah meminum cairan pembersih lantai.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Nyawa Brigadir Angga Kurniawan (35) tidak tertolong setelah ia nekat meminum cairan pembersih lantai. Angga yang bertugas di Satuan Sabhara Polresta Bandar Lampung diduga mengalami depresi sehingga berupaya menghilangkan nyawanya sendiri.
Jenazah ayah tiga anak itu dimakamkan di tempat pemakaman umum di Kelurahan Kelapa Tiga, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung. Dia meninggalkan istri dan tiga anak.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Lampung Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, Angga meninggal di ruang perawatan Rumah Sakit Bhayangkara sekitar empat jam setelah meneguk cairan pembersih lantai, Selasa sore. Keluarga juga menemukan bekas sayatan benda tajam di bagian pergelangan tangan Angga.
Awalnya, Angga ditemukan dalam kondisi lemas di rumahnya. Korban lalu dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) oleh orangtuanya. Perawat juga sudah berupaya mengeluarkan racun yang tertelan. Selain itu, luka di pergelangan tangan sudah dijahit dan korban dibawa ke ruang perawatan.
”Dia kelihatan mulai membaik. Namun, tiba-tiba kondisinya melemah lagi. Dan akhirnya yang bersangkutan dinyatakan meninggal pada Selasa (10/3/2020) malam,” kata Pandra saat ditemui di Markas Besar Polda Lampung.
Korban diketahui memiliki riwayat depresi.
Berdasarkan hasil penyelidikan Propam Polda Lampung, korban diketahui memiliki riwayat depresi. Dia pernah berobat di salah satu rumah sakit jiwa di Lampung. Diduga, Angga mengalami depresi sehingga berupaya menghilangkan nyawanya.
Edi Pamungkas, ayah Angga, tidak menyangka anaknya meninggal karena kondisinya sempat stabil setelah dirawat di rumah sakit. Bahkan, Angga sudah bisa berjalan saat masa perawatan.
Saat itu Edi menyangka anaknya sedang tertidur pulas. Namun, sekujur tubuh Angga tiba-tiba dingin. Edi sempat memanggil perawat, tetapi nyawa anaknya tidak tertolong.