Lebih dari Separuh Ruas Jalan Kabupaten di Banyuwangi Rusak
Sebanyak 55,52 persen jalan kabupaten di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dalam kondisi rusak. Selain karena wilayah yang luas, jalan kabupaten di daerah ini juga sangat panjang.
Oleh
ANDREAS BENOE ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Sebanyak 55,52 persen jalan kabupaten di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dalam kondisi rusak. Untuk mengatasi hal itu, infrastruktur akan menjadi prioritas pembangunan Kabupaten Banyuwangi pada 2020.
Hal itu mengemuka dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi 2020 yang digelar di Banyuwangi, Rabu (11/3/2020). Seluruh pejabat dari tingkat desa hingga bupati hadir dalam musyawarah tersebut.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengakui banyaknya jalan rusak di Banyuwangi karena luasnya wilayah seiring begitu panjangnya jalan kabupaten. Meski demikian, anggaran yang tersedia terbatas.
”Dari total jalan kabupaten se-Banyuwangi, 55,52 persen di antaranya dalam kondisi rusak. Beberapa kecamatan dengan kondisi kerusakan terparah terdapat di Songgon, Bangorejo, dan Sempu,” ujar Anas.
Dari data yang ia sampaikan, 83,84 persen jalan di Kecamatan Bangorejo rusak. Adapun di Kecamatan Songgon, kerusakan jalan sekitar 80,03 persen dan di Kecamatan Sempu 75,04 persen.
Anas mengatakan, kerusakan jalan tersebut kebanyakan berada di desa-desa di area perkebunan. Dari total luas wilayah Kabupaten Banyuwangi 5,782 kilometer persegi, sebanyak 40 persen merupakan wilayah perkebunan.
Kerusakan jalan tersebut kebanyakan berada di desa-desa di area perkebunan.
”Jalan tersebut tidak murni jalan akses untuk warga, tetapi juga jalan produksi yang dilewati truk-truk pengangkut hasil produksi pertanian dan perkebunan. Jalan yang labil tersebut kalau terus dilewati kendaraan berat tentu cepat rusak,” ujarnya.
Infrastruktur kabupaten menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Banyuwangi karena pada tahun ini, pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dan Jalan Lintas Selatan akan terus dikebut. Harapannya, keberadaan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dan Jalan Lintas Selatan didukung dengan kesiapan jalan kabupaten.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banyuwangi Suyanto Waspotondo mengatakan, infrastruktur menjadi salah satu prioritas pengembangan pada 2020. Ia berharap, di akhir tahun, persentase jalan rusak bisa ditekan hingga 35 persen.
”Perbaikan jalan menjadi salah satu program yang paling banyak diusulkan warga dalam musrenbang tingkat desa dan kecamatan. Kami mencatat, sedikitnya ada 5.300 aneka usulan, tetapi hanya sekitar 2.000 yang bisa ditampung dan dirancang untuk direalisasikan,” ujar Suyanto.
Senada dengan Anas, Suyanto menyebut, faktor geografi dan panjang jalan membuat pemerintah Kabupaten Banyuwangi kewalahan. Ia mengungkapkan, total panjang jalan kabupaten di Kabupaten Banyuwangi mencapai 3.300 kilometer persegi. Jumlah itu setara dengan panjang jalan lima hingga enam kabupaten di Jawa Timur lain.