Kunjungan Raja dan Ratu Belanda ke Kalteng Dibatalkan
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menyampaikan karena musibah tabrakan dua kapal di Sungai Sebangau, Kota Palangkaraya, Raja dan Ratu Belanda batal berkunjung ke Kalteng.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS – Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima batal berkunjung ke Kalteng karena insiden tabrakan dua kapal di Sungai Sebangau, Kota Palangkaraya yang menyebabkan tujuh orang tewas. Sungai Sebangau merupakan salah satu lokasi yang akan dikunjungi Raja dan Ratu Belanda itu.
Hal itu disampaikan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran di sela-sela menerima kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar ke Palangkaraya, Selasa (10/3/2020). “Kami barusan rapat dan terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, hasilnya memang dibatalkan datang ke sini (Palangkaraya),” ungkap Sugianto.
Rencananya, Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima akan berkunjung ke beberapa tempat di Kota Palangkaraya, seperti kawasan Resort Mangkok di Taman Nasional Sebangau (TNS), Rumah Betang khas Dayak di Palangkaraya, lalu melihat orangutan di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng milik Borneo Orangutan Survival (BOS).
Kawasan Resort Mangkok merupakan salah satu kawasan dengan kondisi lahan gambut yang masih baik dan bisa mewakili hutan hujan tropis yang kondisinya masih baik. Namun sayang, di lokasi menuju ke resort ini, terjadi kecelakaan kapal pada Senin (9/3). Di lokasi ini tujuh orang yang terdiri dari enam pegawai Balai Taman Nasional Sebangau (BTNS) dan Komandan Distrik Militer 1011/Kuala Kapuas Letnan Kolonel (Kav) Bambang Kristianto Bawono ditemukan meninggal dunia.
Karena masih berduka, ya terpaksa dibatalkan.
“Kami rapat untuk persiapan menerima tadi, tetapi karena masih berduka, ya terpaksa dibatalkan,” ungkap Sugianto. Sugianto mengungkapkan, pembatalan itu merupakan rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Kalteng karena suasana duka yang menyelimuti warga Kalteng. “Pihak kedutaan (Belanda) juga sudah menyampaikan bela sungkawa terhadap korban,” kata Sugianto.
Adapun enam pegawai BTNS yang meninggal adalah Mansyah (27), pegawai Manggala Agni, Abdi Darmansyah (35), Ibnu Yudistra Hendrawan (26), Mutiara (26), Tyas Novianti (25), Umroatus Sholikhah (25).
Kecelakaan terjadi di Sungai Sebangau, tepatnya di Kawasan Resort Mangkok TNS, sekitar 15 menit dari Dermaga Kereng Bangkirai, gerbang masuk TNS. Rencananya Resort Mangkok akan dikunjungi Raja Wilem Alexander dan Ratu Maxima pada Jumat 13 Maret 2020.
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar yang rencananya mendampingi raja dan ratu tersebut di Kalteng tak banyak berkomentar terkait pembatalan tersebut. “Kami berduka, para rimbawan berduka,” ungkapnya singkat sebelum meninggalkan Kota Palangkaraya menuju Kabupaten Kapuas.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalteng Komisaris Besar Hendra Rochmawan menjelaskan, pihaknya belum mendapat konfirmasi terkait pembatalan kunjungan itu. Meskipun demikian, pihak keamanan sudah menyiapkan semua skenario terkait kunjungan Raja dan Ratu Belanda. “Jadi atau tidak jadi datang semua sudah direncanakan dan kami (aparat keamanan) sudah siap,” ungkap Hendra.