Dua Pasien Dirawat di Ruang Isolasi RSUD Dr Moewardi Solo
Dua pasien dirawat di ruang isolasi RSUD Dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah, dengan gejala demam dan batuk. Sampel usap tenggorokan kedua pasien telah dikirimkan ke Balitbangkes Kemenkes.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS — Dua pasien yang mengalami demam dan batuk saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah. Untuk memastikan kondisi keduanya positif atau negatif terinfeksi virus Covid-19, pihak RSUD Dr Moewardi mengirimkan sampel usap tenggorokan mereka ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
”Kedua pasien sekarang dirawat di ruang isolasi, tetapi belum bisa disebut (positif atau negatif terinfeksi) korona karena belum ada hasilnya,” ujar Eko Haryati dari Humas RSUD Dr Moewardi, di Solo, Senin (9/3/2020).
Eko mengatakan, sampel usap tenggorokan kedua pasien telah diambil saat kedatangan mereka ke RSUD Dr Moewardi pada Minggu (8/3) malam. Sampel tersebut telah dikirimkan ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan, Senin (9/3), untuk memastikan kondisi kedua pasien positif atau negatif terpapar coronavirus disease (Covid)-19.
Direncanakan, pengambilan sampel usap tenggorokan kedua pasien akan dilakukan lagi pada Selasa (10/3) dan akan dikirimkan lagi ke Balitbangkes Kemenkes.
Meskipun dirawat di ruang isolasi, menurut Eko, pihaknya belum bisa menyatakan keduanya suspect korona. Kedua pasien itu masuk ke RSUD Dr Moewardi pada Minggu malam. Salah satu pasien datang atas inisatif sendiri dengan diantar keluarganya. Sementara satu pasien lainnya merupakan rujukan dari RS lain di Solo. Kedua pasien mengalami demam dan batuk.
Kedua pasien sekarang dirawat di ruang isolasi, tetapi belum bisa disebut (positif atau negatif terinfeksi) korona karena belum ada hasilnya.
Eko mengatakan, kedua pasien merupakan warga Kota Solo yang sama-sama berusia lanjut (60). Keduanya tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri, tetapi baru pulang bepergian dari kota lain di luar Provinsi Jawa Tengah. ”Sekarang dilakukan penanganan di ruang isolasi, seperti pasien suspect korona,” katanya.
Memantau seseorang
Di Sukoharjo, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sukoharjo Bejo Raharjo mengatakan, Dinas Kesehatan Sukoharjo saat ini masih memantau seorang warga yang sebelumnya sempat menjalani perawatan di ruang isolasi di RSUD Ir Soekarno setelah pulang dari ibadah umrah, Jumat (28/2/2020).
Setelah dirawat tiga hari, kondisi pasien tersebut membaik dan izinkan pulang. Meskipun telah dinyatakan sehat, pemantauan terhadap pasien tersebut masih dilakukan selama 14 hari. ”Kami masih terus memantau selama 14 hari sejak kedatangannya di Tanah Air. Semoga kondisinya tetap sehat,” katanya.